Barikade Gus Dur: Jangan Ada Intervensi Politik di Konferwil Ansor

Barikade Gus Dur: Jangan Ada Intervensi Politik di Konferwil Ansor Ahmad Arizal, Ketua Barikade Gus Dur Jatim. foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Konferensi Wilayah (Konferwil) XIV Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur digelar kurang sepekan lagi. Ajang suksesi Ketua GP ini mendapat perhatian banyak pihak. Salah satunya Barisan Kader Gus Dur atau Barikade Gus Dur.

Ketua Barikade Gus Dur Jawa Timur, Ahmad Arizal menaruh harapan besar kepada kader Ansor yang kelak memimpin ormas pemuda terbesar tersebut. Karena itu, pihaknya berharap proses pergantian pimpinan Ansor itu berjalan alami tanpa ada unsur politis. Apalagi intervensi dari kekuatan politik.

Baca Juga: Susbalan Ansor Jatim Dibuka, Safril Ingatkan Jangan Sampai Ada Pengkhianat

"Saya berharap kompetisi antar kandidat berlangsung fair tanpa ada intervensi politik. Sehingga siapa pun yang terpilih bisa diterima dengan lapang dada dan tidak menimbulkan perpecahan," ujar Ahmad, Selasa (23/7).

Menurut Ahmad yang dikenal sebagai loyalis Gus Dur ini, Ansor dan Banser bukan lagi sekadar penjaga ulama. Tapi juga penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu, tujuannya untuk kebangsaan, bukan kepentingan politik partisan.

"Terlebih di era keterbukaan informasi ini, tantangan Ansor semakin berat. Ansor tidak hanya membawa panji Ahlussunah Wal Jamaah, tapi juga menjadi garda terdepan pengawal NKRI. Karena itu, calon ketua Ansor harus berdiri di atas semua kepentingan politik. Tidak boleh terkooptasi satu kekuatan politik tertentu," tuturnya.

Baca Juga: Halal Bihalal Ansor Pandaan, Gus Afi Ingatkan soal Satu Barisan dan Komando

"GP Ansor ini garda pengawal NKRI, tidak boleh dikooptasi kepentingan politik praktis. Karena politiknya Ansor adalah kebangsaan dan kemaslahatan umat di bawah panji NU. Ini tugas mulia yang harus dijaga kemurniannya," tegas Ahmad.

Terkait calon Ketua yang akan berkompetisi di Konferwil XIV GP Ansor di Ponpes Sabilurrosyad, Gasek, Kota Malang 28 Juli mendatang, Ahmad menyerahkan pilihan kepada Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC). Sebab mereka lah yang memiliki hak suara untuk menentukan pimpinan Ansor di Jatim untuk 4 tahun ke depan.

Menurut Ahmad, dua kader yang berpeluang memimpin Ansor yakni Moh Abid Umar Faruq (Gus Abid) maupun Syafiq Syauqi (Gus Syafiq) sama baiknya. Mereka ini bukan saja aset Ansor, tapi juga aset NU di masa depan.

Baca Juga: FJN Minta Kader NU Lebih Banyak Berkarir di Jalur Birokrasi

"Gus Abid nasabnya jelas, Gus Syafiq juga. Gus Abid berhasil memimpin PW Ansor selama 6 bulan terakhir, Gus Syafiq juga dipercaya memimpin PC Ansor Tuban 2 periode. Harapan saya, siapa pun yang menang bisa merangkul yang kalah, sehingga Ansor tetap solid," tutur orang dekat Yenny Wahid ini.

Terpisah, Gus Abid juga berharap kompetisi dalam konferwil bisa berjalan dengan lancar dalam suasana kekeluargaan. Ia pun telah mengingatkan pedukungnya agar bisa menahan diri meski tensi kompetisi semakin tinggi. 

Soal imbauan Barikade Gus Dur agar Konferwil Ansor bebas dari intervensi politik, Gus Abid mengaku sangat setuju. Karena itu, sebelum pelaksanaan Konferwil pihaknya telah mengundurkan diri dari Partai NasDem yang menjadi kendaraan politiknya saat Pileg 2019 lalu.

Baca Juga: Turut Berduka, Muzammil Syafi'i Ceritakan Pengalaman Berjuang Bersama Cak Anam di Ansor

"Pemilu lalu saya memang caleg Partai NasDem, tapi saat ini saya bukan kader partai mana pun. Baik NasDem maupun PKB, meskipun Abah saya adalah Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Kediri," pungkas putra KH. Umar Faruq itu. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO