Wagub Emil Berharap BPJS Optimalkan Industri 4.0

Wagub Emil Berharap BPJS Optimalkan Industri 4.0 Emil Dardak saat menjadi narasumber pada The Camp Fiesta BPJS Kesehatan di Bandung, Kamis (25/7).

BANDUNG, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak berharap agar pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus mempersiapkan diri dengan memenuhi tuntutan zaman. Era yang saat ini sudah memasuk revolusi industri 4.0 dan telah mengalami percepatan perubahannya itu harus dioptimalkan dengan mengimbanginya lewat berbagai inovasi yang produktif. Salah satu langkahnya adalah dengan mengkoneksikan seluruh layanan kesehatan kepada masyarakat.

"Duta BPJS yang mayoritas dihuni para milenial harus mampu mengoptimalkan revolusi industri 4.0 dan mampu mengoneksikan segala bentuk layanan kesehatan," ujar Emil Dardak saat menjadi narasumber pada The Camp Fiesta BPJS Kesehatan di Bandung, Kamis (25/7).

Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik

Ia mengatakan, bentuk aplikasi dari Revolusi Industri 4.0 lewat digitalisasi bisa dilakukan lewat koneksi dari seluruh bentuk layanan kesehatan yang dimulai dari sistem rujukan di puskesmas menuju rumah sakit rujukan pertama.

Emil Dardak mencontohkan, jika ada pasien yang sakit Demam Berdarah (DB) ketika awal kali masuk di Puskesmas bisa langsung dideteksi oleh rumah sakit rujukan untuk menampung pasien tersebut. Lewat sistem ini, dapat diketahui Medical Record atau riwayat catatan kesehatan pasien.

"Maka, lewat koneksi seperti inilah yang harus bisa dilakukan oleh BPJS di seluruh daerah untuk mengoptimalkan segala bentuk layanan kesehatannya lewat Revolusi Industri 4.0," ungkapnya.

Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman

Di hadapan peserta yang hadir, Emil menyebut Revolusi Industri 4.0 masih menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian pihak, terutama bagi pelaku usaha. Salah satunya bisa dilihat dari berubahnya konsep toko tradisional menjadi online shop atau transportasi berbasis taksi berubah menjadi transportasi online.

Oleh karena itu, perubahan tidak bisa serta merta dapat terjadi secara langsung. Maka salah satu solusinya, yakni menggandeng setiap pelaku usaha untuk meningkatkan ekonomi yang sudah ada.

"Jadi mereka bisa di-booking lewat satu platform, namun harus ada kesepakatan melibatkan pelaku usaha UMKM yang sudah ada sekarang. Perubahan ini bisa di-setting. Karena jika perubahan jika terlalu cepat sangat riskan, tapi jika berjalan terlalu lambat juga akan terlibas oleh perubahan zaman," tutupnya.

Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024

Program The Camp Fiesta merupakan salah satu rangkaian acara hari ulang tahun BPJS Kesehatan 2019. Tema yang diangkat bertema "Inovasi untuk kesinambungan JKN KIS di era digital dan Revolusi Industri 4.0".

The Champ Fiesta sendiri merupakan ajang apresiasi bagi para agen perubahan (The Champ) yang berprestasi di BPJS Kesehatan. Acara tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman dan perspektif baru bagi para peserta.

Mereka juga diharapkan dapat mempertahankan, dan mendukung internalisasi budaya organisasi yang berkelanjutan di tempat kerja.

Baca Juga: Mahasiswa dari Madiun Bagikan Pengalaman Bergabung dengan JKN: Lebih Tenang Hadapi Biaya Kesehatan

Selain , turut hadir menjadi narasumber talk show dengan tema 'Meningkatkan antusiasme kerja untuk selalu berfikir dalam menghadapi tantangan revolusi Industri 4.0' yakni Eileen Rachman dari unsur Psikolog dan Richardius Eko Indrajit dari pakar IT. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO