Tingginya Silpa APBD 2018 Jember Sebabkan Daya Beli Masyarakat Turun

Tingginya Silpa APBD 2018 Jember Sebabkan Daya Beli Masyarakat Turun Ilustrasi

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pengamat Ekonomi Universitas Jember (Unej) Edy Wahyudi, menduga turunnya daya beli masyarakat di Kabupaten Jember, salah satunya disebabkan oleh faktor tingginya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) APBD 2018. Sehingga, hal ini berpengaruh pada perkembangan UMKM di Kota Tembakau ini.

Tingginya Silpa APBD di Kabupaten Jember dalam beberapa tahun terakhir, kata Edy Wahyudi, sangat memberikan dampak. "Karena sejumlah program kegiatan dan proyek infrastruktur yang tidak berjalan. Hal ini berpengaruh," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (26/7/2019).

Baca Juga: Meriahnya Festival Ramadhan 2024 yang Digelar Pegadaian Area Jember

"Sehingga masyarakat menengah ke bawah tidak bisa bekerja untuk memperoleh penghasilan dari proyek tersebut. Hal inilah yang kemudian menurunkan daya beli masyarakat. Jelas ini pun, juga berdampak terhadap perkembangan UMKM di Kabupaten Jember. Karena mayoritas konsumennya, adalah masyarakat menengah ke bawah," ungkap pria yang juga dosen di FISIP Unej ini.

Terhadap tingginya Silpa tersebut, Edy memberikan saran agar segera ada perhatian khusus dari Pemkab Jember. Ia menilai, kinerja Pemkab saat ini belum maksimal.

Perlu diketahui, beberapa tahun terakhir angka Silpa di Kabupaten Jember cukup tinggi. Bahkan pada tahun-tahun sebelumnya juga mengalami hal yang sama. Untuk tahun 2018, Silpa APBD mencapai Rp 713 miliar di mananya angkanya lebih tinggi dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. (jbr1/yud/ian)

Baca Juga: Bupati Jember Apresiasi Kolaborasi dan Sinergi dalam Kendalikan Laju Inflasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO