MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - TNI Angkatan Darat akan memaksimalkan peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk menghalau propaganda asing, proxy war yang makin gencar menyampaikan berita-berita hoax. Pihak TNI mengungkapkan proxy war telah menjadi ancaman serius bagi stabilitas wilayah, bahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Upaya proxy war yang kita lihat dalam pemilu lalu itulah upaya yang memecah belah bangsa kita. Babinsa punya tugas meng-counter ancaman itu. Karenanya kita terus meningkatkan kemampuan SDM Babinsa melalui program Katwanter (Peningkatan Kemampuan Teritorial)," ungkap Wakil Assisten Teritorial (Waaster) Kasad TNI Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo, Selasa (30/7).
Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan
Ditemui usai menyampaikan pengarahan di hadapan Danrem, Dandim, dan Danramil, serta anggota TNI di bawah naungan 082 CPYJ, di Pendopo Asrama Korem 082 di Mojokerto, mantan Danrem 082 CPYJ tersebut membeberkan adanya upaya asing untuk memporak-porandakan Negeri ini.
"Dinamika dalam pemilu lalu kita mengetahui derasnya proxy war itu ya. Yang membuat itu ada dalangnya apakah itu asing ataukah siapa, tujuannya jelas membuat Negara kita terpecah belah. Peran Babinsa, tokoh agama jelas ya, maka kita bersyukur kemarin meski tidak dirasakan secara langsung, tapi itulah hasil dari pekerjaan Babinsa," cetus Brigjen Gathut.
Dalam paparannya di hadapan ratusan anggota, Brigjen Gathut mengungkapkan Indonesia menjadi target negara lain karena kekayaannya.
Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan di Sidoarjo
"Caranya kirim berita bohong, maka kita hancur sendiri. Mojopahit hancur karena hancur sendiri. Karena saling berebut kekuasaan. Jangan sampai anak cucu kita dengar sejarah dulu ada Indonesia. Sehingga sisa Jamali, Jawa, Madura dan Bali," ucapnya.
Menurut ia, tahun 2056 energi fosil akan habis. Batu bara Negeri ini hanya 2.1 persen. "Tapi anehnya ekspor kita paling besar. Perusahaan besar kita menghindar pasok BUMN dan pilih menjual ke asing karena bertimbangan keuntungan lebih besar. Karena keserakahan manusia. Seperti terjadi pada Arab sprint terus perang karena mereka rebutan energi. Padahal lanjutnya, ketika habis, maka energi fosil akan tergantikan menjadi energi nabati. Kayak sawit yang tumbuh hanya di Khatulistiwa. Adanya kepentingan itulah yang mendasari perpecahan tersebut," urainya.
Ia mengungkapkan, TNI terus memperkuat sistem pertahanan rakyat semesta. Bersama rakyat melawan penjajah. Melatih, memotivasi rakyat. Sebagaimana ketika rakyat berjuang melawan Belanda. Dan membangun jaring teritorial, melalui komunikasi sosial.
Baca Juga: Viral Pernyataan Babe Haikal Terkait Sertifikasi Halal, Mahfud MD Beri Tanggapan Menohok
"Karenanya, saya akan keliling Indonesia dan mengingatkan peran Babinsa disini agar mereka menjaga Indonesia. Tugas kita komponen bangsa menjaga kesatuan ini," pungkasnya. (yep/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News