BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sebanyak sembilan warga Jalan Kurma, Kelurahan/Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, masih menjalani perawatan di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar. Sementara 17 warga lainya menjalani rawat jalan.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Blitar, Didik Junianto mengatakan, jumlah warga yang diduga keracunan setelah menyantap rawon sekitar 30-40 orang.
Baca Juga: Puluhan Warga Selorejo Blitar Keracunan Makanan
Sebagian warga sudah berobat sendiri di rumah sakit lain. Sedangkan yang dibawa ke RSUD Mardi Waluyo ada 26 orang. Dari 26 orang itu, hanya sembilan orang yang dirawat inap dan selebihnya 17 orang menjalani rawat jalan.
"Ada tujuh orang yang masih menjalani perawatan di RSUD Mardi Waluyo. Sementara yang 17 menjalani rawat jalan," ungkap Didik Junianto, Senin (5/8/2019).
Sejauh ini, kondisi para pasien yang rawat jalan maupun rawat inap semakin membaik. Mereka yang mengalami keracunan, sudah berangsur angsur pulih, meskipun ada yang harus membutuhkan perawatan hingga diizinkan pulang ke rumah.
Baca Juga: Warga Tulungagung Meninggal, Diduga Keracunan Nasi Hajatan dari Blitar
"Ya kondisi mereka berangsur membaik. Meski jumlahnya bertambah, namun pasien ini tidak lagi mengkhawatirkan," imbuh Didik.
Menurut dia, saat ini Dinkes masih menunggu hasi uji laboratorium kuah rawon hajatan yang diduga menjadi penyebab keracunan. Kuah rawon itu diteliti di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
Uji laboratorium itu untuk mengetahui kandungan di dalam masakan rawon. "Kita tunggu hasil lab. Biasanya hasil uji laboratorium keluar beberapa hari setelah kita serahkan," katanya.
Baca Juga: Gas Mesin Diesel Tewaskan Bapak dan Anak di Blitar
Sebelumnya, sejumlah warga Jalam Kurma, Kelurahan/Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, diduga keracunan setelah menyantap rawon di acara tahlilan 100 harian di rumah Yuliani warga setempat.
Warga mengalami mual, pusing, diare dan dibawa ke rumah sakit, Sabtu (3/8/2019). Satu warga bernama Darsono juga dilaporkan meninggal dunia diduga akibat keracunan. (ina/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News