Sementara itu, pemenang kategori half marathon asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Lemek Yunias Banu mengaku baru pertama kali mengikuti marathon di Indonesia, khususnya di Kota Surabaya. Menurutnya, marathon di Surabaya ini dinilai sangat menarik karena kotanya sejuk dan bersih dari polusi udara.
“Ini pertama kali saya datang di Kota Surabaya. Nanti saya akan datang kembali untuk mengikuti marathon tahun berikutnya. Saya disambut begitu hangat oleh pemerintah dan warga Kota Surabaya. Pengalaman yang sangat menyenangkan,” kata Lemek usai menerima medali.
Senada dengan Lemek, pemenang asal Kenya kategori lari 5K female, Naum Jepkosgei mengungkapkan, bahwa ini adalah pertama kali ia datang ke Surabaya. Naum mengaku sangat terkesan dengan keramahan warga Kota Surabaya dan berbagai jenis kuliner tradisionalnya.
“Saya suka nasi dan ayam. Hampir semua yang ada di sini saya suka. Semoga saya bisa berkunjung ke Surabaya di lain kesempatan. Ini momen yang sungguh indah,” kata Naum.
Pemenang atau juara pada Surabaya Marathon tahun ini didominasi oleh pelari dari dua negara yakni Indonesia dan Kenya. Adapun juara pertama 5K open male diraih oleh Chirchir Lel asal Kenya dengan durasi 15.06, juara kedua diraih oleh John Rutto (Kenya) dengan durasi 16.41, juara ketiga diraih oleh pelari asal Indonesia Haeruddin Udin berdurasi 18.42.
Sedangkan untuk juara pertama kategori 5K national male diraih oleh Febri Putra Zega dengan durasi 16.27. Juara kedua Robby Dwi Kurniawan dengan waktu 16.33. Terakhir juara tiga juara yakni Feisal Senen A dengan durasi 16.46. Berikutnya kategori 5K master male juara pertama diraih oleh Hartono Tono durasi 20.27. Juara kedua oleh Priyadi Hartanto durasi 21.02. Juara ketiga dengan durasi 24.33 bernama Irwan S. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News