
NGAWI, BANGSAONLINE.com - Permasalahan yang terjadi di Desa Pandansari, Kecamatan Sine, Ngawi bagaikan api dalam sekam. Pasalnya laporan warga desa Pandansari ke Kejaksaan Negeri Ngawi hingga kini tak kunjung direspons atau ditindaklanjuti oleh lembaga adhyaksa tersebut.
"Sepertinya usaha yang kita lakukan sudah sesuai prosedur, yaitu melaporkan pada Kejari. Akan tetapi kepala desa tetap tenang dan tidak merasa bersalah. Kita akan melakukan aksi demo ke kantor desa," jelas Saridjo, salah satu warga desa yang kecewa saat ditemui BANGSAONLINE.com.
Menurut mereka, selama ini warga mencoba bersabar. "Kepala desa yang baru saja terpilih dalam pemilihan pilkades serentak beberapa waktu lalu tidak berusaha untuk membicarakan dengan BPD maupun warga desa setempat. Padahal laporan kita selain menyebutkan perihal penyelewengan, juga disertai foto-foto," terangnya.
Dalam waktu dekat warga yang merasa kecewa tersebut berencana melakukan aksi demo ke kantor Desa Pandansari. Sedangkan dari pihak Kejaksaan Negeri Ngawi, khususnya Kasi Intel Juanda masih belum dapat dikonfirmasi. Menurut petugas penerima tamu, dia sedang dalam libur cuti.
Sementara BANGSAONLINE.com sempat mencoba mendatangi kantor Desa Pandansari untuk menemui kepala desa setempat, Rabu (7/8). Namun yang bersangkutan tidak ada. Bahkan wartawan mencoba mendatangi rumah kepala desa yang letaknya tidak jauh dari pintu masuk taman wisata Watu Jonggol, tapi juga tidak berhasil.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Pandansari melaporkan kades setempat atas beberapa permasalahan, salah satunya adalah permasalahan tempat wisata Watu Jonggol. Di mana obyek wisata tersebut didanai oleh desa, akan tetapi pengelolaannya dikuasai oleh oknum kepala desa setempat.
Selain itu juga masalah pembangunan kantor BUMDes yang menghabiskan anggaran Rp 65 juta. (nal/red)