SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Segenap pengurus dan siswa-siswi Yayasan Khadijah Surabaya menggelar doa bersama dengan membaca Surat Yasin dan Tahlil, Rabu (7/8) pagi. Doa bersama ini ditujukan kepada Almaghfurlah KH. Maimun Zubair (Mbah Moen) yang wafat saat menjalankan ibadah haji pada Selasa (6/8) kemarin.
Ketua IV Yayasan Khadijah Surabaya Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd mengatakan, Nahdlatul Ulama mengajarkan untuk mendoakan para kiai atau ulama yang telah meninggal dunia, agar seluruh amalnya diterima oleh Allah SWT.
Baca Juga: Khofifah Suka Riyadhah, Juara Pidato Sejak Sekolah, Santri Kesayangan Kiai Wahab Turcham
"Seluruh kiai-kiai dan ulama itu adalah para pewaris nabi. Anak-anak harus kita kenalkan siapa sosok beliau (Mbah Moen) sebenarnya. Jangan sampai anak-anak tidak tahu ketokohan para kiai terutama Kiai Maimun Zubair, yang telah banyak berjuang bagi bangsa dan negara serta agama ini," kata Sani.
Setelah kenal, lanjut Sani, setidaknya bisa sedikit mencontoh sikap dan perilaku Mbah Moen. Ia mencontohkan keistiqomahan Mbah Moen dalam melayani masyarakat.
Baca Juga: Gelar Graduation Ceremony, Kepala SD Khadijah Surabaya Ingatkan Siswa Tetap Istiqomah Salat Duha
"Kita tahu bahwa beliau menjadi panutan seluruh kiai di NU. Rela memberikan waktunya hampir 24 jam untuk melayani masyarakat. Ini yang menurut saya anak-anak harus tahu," lanjutnya.
Harapannya adalah, anak-anak Khadijah sebanyak 2.000 lebih dari tingkat SD hingga SMA ini menjadi generasi penerus Nahdlatul Ulama yang bisa meniru sikap-sikap yang ada pada Mbah Moen.
"Insya Allah akan selalu ada generasi-generasi berikutnya yang menjadi penerus. Kalau di kita (NU) tawadlunya kan tinggi, tidak berani tampil kalau ada yang lebih senior," tandasnya.
Baca Juga: Khofifah Optimis Bisa Perluas Jangkauan Sekolah Khadijah di Berbagai Daerah
Selain mengirim doa, Sani menuturkan bahwa hal ini juga bisa menjadi pelajaran kecil bahwa semua manusia itu pasti akan meninggal dunia. Menurutnya, peringatan ini tidaklah cukup untuk mengenalkan sosok Mbah Moen.
"Harus juga dikenalkan di dalam kelas-kelas. Mudah-mudahan para guru yang mengajar saat ini sedikit memberikan sentuhan-sentuhan rohani pada anak-anak untuk mengenalkan sosok beliau sebenarnya. Harapannya adalah untuk menjadi contoh," pungkasnya. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News