SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Puluhan warga Desa Medaeng mendatangi kantor Desa Medaeng, Senin (12/8) siang. Mereka berdemonstrasi meminta kejelasan dana kompensasi Tanah Kas Desa (TKD) yang dikelola pemerintah desa.
Massa yang juga membawa mobil komando itu sempat berorasi keliling kampung. Selepas itu, mereka berkumpul di Kantor Desa untuk menyampaikan aspirasinya.
Baca Juga: 73 Desa di Sidoarjo Terima Penghargaan Desa Mandiri Dari Mendes PDTT
“Medaeng punya banyak TKD. Namun disewakan ke pihak yang tidak jelas. Mana bukti uang sewa dan kompensasinya. Kita ingin Medaeng bersih dari korupsi,” sorak pimpinan massa.
Sulaji, koordinator massa mengungkapkan, siang itu pihaknya sengaja menggerakkan massa karena memang untuk meminta kejelasan kompensasi TKD. Ia menyebutkan bahwa salah satu TKD di Medaeng disewakan untuk dibangun tower salah satu provider. Dari pembangunan itulah, uang kompensasi akan mengalir ke desa.
Baca Juga: Unipa Surabaya Dampingi Warga Desa di Sidoarjo Manfaatkan Teknologi Penjernih Air
Lalu, pihak pemerintah desa mengutarakan jika uang kompensasi dari penyewaan TKD itu akan dialokasikan untuk kepentingan bersama. Yaitu pembangunan pendopo dan dibagi untuk pembangunan masjid dan mushola se-Desa Medaeng.
“Selama ini belum ada bukti, kita ingin kompensasi segera dikasihkan,” terang Sulaji.
Sulaji juga menegaskan jika pihaknya bersama warga Medaeng akan terus melakukan pengawasan. Apabila kompensasi TKD tak kunjung terealisasi, maka ia akan kembali menggelar demonstrasi dengan massa yang lebih banyak.
Baca Juga: 7 Desa di Tulangan Siap Gelar Pilkades Serentak, Kapolresta Sidoarjo Imbau Masyarakat Tak Anarkis
Tak lama berorasi, perwakilan dari massa yang menamakan diri Gerakan Rakyat Medaeng (Geram) itu diterima masuk oleh Abdul Zuri, Kepala Desa Medaeng. Proses mediasi juga beralangsung lama. Dua jam lebih perwakilan massa baru keluar dari pertemuan di Aula Kantor Desa.
Sementara itu, Kepala Desa Medaeng Abdul Zuri mengungkapkan jika selama ini pihaknya telah cukup terbuka terkait proses pengelolaan dana Kompensasi TKD. Semua persoalan TKD sudah dipaparkan dalam musyawarah desa (Musdes). Dan juga sudah banyak perwakilan warga yang hadir mulai dari ketua RT hingga tokoh masyarakat.
“Memang tidak semua warga hadir, hanya perwakilan. Karena tidak muat jika semua hadir,” terangnya
Baca Juga: Tingkatkan Budaya Membaca, Pokdarwis Desa Tebel Sidoarjo Bangun Perpustakaan di Pinggir Sungai
Zuri juga mebeberkan, dana kompensasi TKD dari sewa tower salah satu provider memang baru turun pada tanggal 8 Agustus 2019 lalu. Itu pun masih terkendala administrasi pencairan di Bank.
“Kalau sudah cair pasti akan dialokasikan. Uangnya Rp 275 juta akan digunakan untuk pembangunan pendopo dan masjid mushola se-Medaeng,” pungkas Abdul Zuri. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News