JAYAPURA, BANGSAONLINE.com - Massa yang melakukan demo di Jayapura beringas. Mereka membakar mobil, kantor pos, kantor Telkomsel dan Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) yang berlokasi di Kotaraja, Distrik Abepura, Papua, Kamis (29/8).
Situasi di Kota Jayapura mencekam. Pendemo kemudian berjalan kaki menuju kantor Gubernur di kawasaan DOk 2 Bawah, Kota Jayapura.
Baca Juga: Viral Pernyataan Babe Haikal Terkait Sertifikasi Halal, Mahfud MD Beri Tanggapan Menohok
Dari kejauhan, Kantor Pos dan Kantor Telkomsel Jayapura terbakar. Massa juga membakar mobil di jalan serta melempari gedung pertokoan dan perkantoran.
Aparat keamanan telah memasang kawat berduri di obyek-obyek vital di sepanjang jalan dari Kota Abepura ke Jayapura, Papua, yang akan dilewati para pendemo yang berlangsung sejak Kamis pagi.
Kodam XVII/Cenderawasih telah menyiapkan pasukan sebanyak dua satuan setingkat kompi (SSK) untuk membantu polisi untuk mengamankan situasi Kota Jayapura, Papua, adanya aksi massa menuntut rasisme.
Baca Juga: Siswa MTsN Kota Pasuruan Juara 1 MYRES Nasional, Mas Adi: Anak Muda yang Harumkan Daerah
"Kodam menyiagakan dua SSK untuk diperbantukan ke Polda," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto, Kamis (29/8) siang.
Sebelumnya, juga ada aksi demo menolak rasisme yang dilaksanakan di kawasan Expo, Waena, Jayapura, Papua, Kamis (29/8). Aksi sempat anarkis sehingga polisi melempar gas air mata.
Sedikitnya 1.000 massa diperkirakan sempat menduduki kawasan Lampu Merah Abepura. Beberapa di antaranya ada yang membawa Bendera Bintang Kejora, bendera motif bintang hitam berlatar merah.
Baca Juga: Aura Kekuasaan Jokowi Meredup, Ini Dua Indikatornya
Massa juga merusak mobil dinas milik Dandim Jayapura. Dandim 1701 Jayapura, Letkol Inf Johanes Parinusa kepada Antara membenarkan kendaraan dinas yang ditumpanginya dirusak massa saat hendak memantau kegiatan para pendemo di kawasan Expo, Waena.
Pertokoan dan perkantoran sejak pukul 12.30 WIT nampak ditutup. Termasuk Mal Jayapura yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Jayapura.
Di beberapa lokasi nampak massa berkelompok dan melakukan orasi seperti di Jalan Irian yang berada di pusat kota.
Baca Juga: Tanda-Tanda Kiamat: Cuek, Tak Punya Malu, Orang Tak Pantas Ditokohkan tapi Ditokohkan
Angkutan kota sendiri nampak banyak yang memilih tidak beroperasi. "Memang kami sengaja tidak beroperasi guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Supri, salah satu supir angkot jurusan Entrop-Pasir Dua. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News