PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan melalui Dinas Tenaga Kerja menggelar Millenial Job Fair (MJF) 2019 yang digelar di gedung Islamic Centre Jalan Panglegur, Pamekasan.
Kegiatan MJF yang dilaksanakan selama dua hari mulai Rabu (4/9/19) hingga Kamis (5/9/2019)kemarin dibuka secara resmi oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam. Dan juga dihadiri Kepala Dinas Tenaga Kerja Jawa Timur dan Kepala Dinas Tenaga Kerja empat kabupaten di Madura. Hadir juga Kepala Bakorwil IV Pamekasan Alwi Beq, para kepala SMK Negeri dan swasta, kalangan pengelola lembaga kursus, perguruan tinggi, para camat dan lurah se-Pamekasan.
Baca Juga: Peringati Hari Jadi ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Sepeda Santai
Baddrut Tamam dalam sambutannya mengungkapkan, MJF 2019 ini merupakan bagian dari ikhtiar pemkab untuk membuka informasi bagi pencari kerja di Pamekasan dalam menemukan peluang kerja.
"Mudah-mudahan perusahaan dan lembaga yang bekerjasama bisa memberikan informasi yang cukup dan bisa membuka peluang yang luas untuk pencari kerja di Pamekasan," ujar Baddut, Kamis (5/9/2019).
Bupati mengungkapkan sampai saat ini angka pengangguran terbuka di Pamekasan sekitar 13 ribu lebih. Kalau dibandingkan dengan jumlah desa sebanyak 189 desa dan kelurahan serta jumlah penduduk Pamekasan yang mencapai 800 ribu lebih, maka pencari kerja di Pamekasan masih kecil.
Baca Juga: Meriahkan Harjad ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Pesta Batik dan Luncurkan Paket Wisata
"Akan tetapi, bukan berarti setiap masyarakat sudah dapat pekerjaan yang pantas. Tantangan berikutnya bagi pemerintah adalah bagaimana menciptakan peluang kerja yang luas dan pelayanan melalui SDM yang berdaya saing. Karena ke depan, ada dua persoalan besar yaitu SDM dan skill yang baik dan kecepatan berinovasi," tuturnya.
"Pemerintah ke depan akan cepat dan gesit berinovasi. Menuju itu semua dibutuhkan skill dan SDM yang bagus. Maka Perguruan tinggi, SMK, perlu duduk bersama untuk menyusun program agar para alumninya memiliki skill yang berdaya saing. Jika tidak, maka mereka tidak bisa bersaing dengan kebutuhan kerja." paparnya.
Baddrut mengaku, pihaknya telah membangun komunikasi dengan Kemenko Perekonomian untuk sebuah program membangun ekonomi melalui Pengambangan Ekonomi Kawasan (PEK).
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pj Bupati Pamekasan Buka Bazar UMKM
"Kami mohon restu agar rencana itu bisa berikan jalan dan peluang kerja yang luas terhadap masyarakat Pamekasan maupun juga untuk daerah lainnya," harapnya.
Dia berharap seluruh daerah di Madura membangun komunikasi untuk menangani masalah ketenagakerjaan di Madura. Dia menginginkan ada komitmen semangat para pimpinan daerah di Madura untuk menawarkan konsep pembaruan dalam membangun Madura, agar stakeholder di Madura mau bekerja sama mengangkat derajat masyarakat Madura.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Pamekasan Arif Handayani mengungkapkan berdasarkan survei ketenagakerjaan, jumlah penduduk Pamekasan tahun 2018 sebanyak 871 ribu, dengan jumlah angkatan kerja 458 ribu. Sedangkan angka pengangguran terbuka 13.385.
Baca Juga: Upacara Harjad ke-494 Kabupaten Pamekasan Hadirkan Ratusan Penari Topeng Getak dan Ronggeng
Perlu diketahui, Jumlah perusahaan peserta yang berpartisipasi dalam MJF 2019 kali ini sebanyak 52 perusahaan dan lembaga. 32 perusahaan berasal dari lokal Madura dan sisanya berasal dari daerah lainnya di Jawa Timur.
Sedangkan, angka peluang kerja yang tersedia dari 52 perusahaan itu mencapai 2.000 lebih lowongan kerja, baik untuk tenaga kerja di dalam negeri maupun luar negeri. (yen/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News