MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Musim kemarau yang berangin tahun ini terus membawa petaka. Sebuah lahan tebu di Desa Blimbingsari, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, ludes diamuk si jago merah, Jumat (13/9).
Kebakaran itu menggegerkan warga sekitar karena beberapa bagian lahan yang terbakar cukup dekat dengan perumahan warga.
Baca Juga: Gerak Cepat, Gus Barra Salurkan Bantuan Langsung kepada Korban Kebakaran Desa Gebangmalang
"Kebakaran diketahui saat siang ini. Kita tahu api sudah membesar dan takutnya merembet ke rumah warga,” ujar Wawan Kobra, pentolan aktivis sosial Info Peduli Mojokerto (IPM).
Awalnya warga dan tim TRC BPBD Kabupaten Mojokerto berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya seperti menyiram api dengan air di ember dan sebagainya. Namun karena angin bertiup cukup kencang dan obyek tebu yang terbakar adalah dedaunan kering, api dengan cepat menjalar searah dengan arah angin.
Pemadaman api bisa sedikit efektif ketika mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Mojokerto tiba di lokasi ikut memadamkan api. Setidaknya satu unit mobil pemadam kebakaran memadamkan api yang dikhawatirkan menjalar ke permukiman.
Baca Juga: Cegah Kebakaran, TPA Randegan Digerojok Ribuan Liter Air
Saat memadamkan api, petugas pemadam kebakaran dibantu puluhan sukarelawan menyemprotkan air dari mobil pemadam kebakaran.
Sementara itu salah seorang warga setempat mengatakan, saat awal terjadi kebakaran, angin bertiup cukup kencang. Karena itu api dengan cepat membakar dedaunan kering di lahan. Dia memperkirakan lahan yang terbakar kira-kira satu hektare.
“Yang terbakar daun-daun tebu kering sehabis tebunya ditebang dan juga tebu yang masih berdiri. Karena itu tidak heran kalau api cepat merembet ke berbagai penjuru. Apalagi angin yang bertiup cukup kencang,” ujarnya. (yep/ian)
Baca Juga: Gus Barra Kunjungi Rumah Korban Kebakaran di Desa Sidomulyo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News