Puncak Kemarau Panjang, Wilayah Terdampak Kekeringan di Ngawi Meluas

Puncak Kemarau Panjang, Wilayah Terdampak Kekeringan di Ngawi Meluas Dropping air bersih di salah desa terdampak kekeringan di Ngawi.

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Desa-desa di Kabupaten Ngawi yang mengalami kekeringan dampak dari kemarau panjang kali ini semakin bertambah. Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi, tercatat selama musim kemarau 2019 sedikitnya 45 desa mengalami kesulitan air dan saat ini bertambah 2 desa.

Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab. Ngawi Teguh Puryadi, 2 desa tambahan yaitu Desa Pengkol dan Desa Mantingan yang kesemuanya berada di Kecamatan Mantingan. "Dua desa tersebut merupakan daerah yang berada di wilayah pegunungan kapur, sehingga kesulitan untuk menyimpan air," jelas Teguh Puryadi.

Baca Juga: Sinergitas TNI-Polri Salurkan Bantuan Air Bersih di Ngawi

Menurutnya, bertambahnya jumlah desa yang terdampak kekeringan tersebut akibat musim kemarau yang tak kunjung usai. Guna mengatasi dampak kekeringan di musim kemarau panjang kali ini, Teguh mengatakan BPBD Ngawi terus secara intens mengirimkan air bersih ke desa terdampak.

"Tidak kurang dari 5 hingga 7 truk tangki setiap hari yang melakukan pendistribusian air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan," ujarnya.

Ia memperkirakan akan ada tambahan desa yang mengajukan permintaan pengiriman bantuan air bersih hingga akhir musim kemarau ini.

Baca Juga: 30 Desa Alami Kekeringan, BPBD Ngawi: Kades Enggan Laporkan Wilayahnya Kesulitan Air Bersih

Dalam kesempatan ini, Teguh juga mengungkapkan kendala yang dihadapai selama proses pengiriman air bersih. Misalnya, antrean truk tangki saat pengisian sebelum didistribusikan ke desa yang memakan waktu sekitar 4 jam, juga kesiapan dari desa didropping air yang tidak menyediakan tandon air dalam jumlah besar. (nal/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO