JAKARTA (BangsaOnline) - Suriah sama-sama memetik kemenangan dalam laga ujicoba melawan Indonesia dan Malaysia. Membandingkan permainan kedua lawannya, pelatih Suriah Muhammad Al Fakeer menilai Indonesia lebih baik dari pada Malaysia.
Pada pertandingan melawan Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu (15/11) malam, Suriah berhasil mengalahkan Indonesia 2-0. Dua gol Suriah tercipta di masing-masing babak oleh Sanharib Malki dan Omar Khrbin.
"Secara taktikal permainan Indonesia bagus dan cepat," kata Al Fakeer usai pertandingan. "Namun di babak pertama kami mampu lebih unggul walau sempat ada masalah pada sisi kanan tim kami. Tapi di babak kedua, secara skill, kami mampu lebih unggul dan mampu menutup semua sisi penyerangan dari tim Indonesia."
Lantas lebih bagus mana permainan Indonesia atau Malaysia? Di pertandingan sebelumnya, Suriah menggulung Malaysia 3-0. "Tim nasional Indonesia lebih baik. Kalian bermain dengan kecepatan dan skill yang lebih baik dari Malaysia. Dan, satu lagi tim kalian memiliki kharisma," tutup Al Fakeer seraya tersenyum.
Kekalahan dari Surih mengakhiri rangkaian persiapan tim 'Merah Putih' sebelum bertolak ke Vietnam. Al Fakeer turut mengomentari soal peluang Indonesia di Piala AFF nanti.
"Saya tidak tahu apa-apa soal kekuatan tim di AFF. Tapi saya pikir butuh perhatian di bidang kecepatan, teknik gawang, dan pertahanan," sambung Al Fakeer.
"Semoga Indonesia bisa lebih baik lagi di kancah Internasional . Saya tahu beberapa pemain timnas kalian tidak main di laga uji coba tadi karena cedera. Mungkin kalau tadi main pertandingan tadi akan jadi lebih baik," kata dia.
Sementara Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, menganggap kekalahan timnya dari Suriah adalah hal yang wajar. Menurutnya, sebagai tim kuat Suriah pantas menang, sementara timnya punya kelemahan dalam hal fisik.
"Sebagai tim kuat mereka pantas menang, dari segi fisik mereka lebih prima. Selain itu, segi postur tubuh mereka yang jauh lebih tinggi dari tim kami," kata Alfred Riedl.
Menurut Riedl, sangat sulit untuk membenahi fisik pemain dalam waktu satu pekan. Untuk itu, ia hanya bisa memperbaiki taktik dalam waktu tiga kali latihan sebelum berangkat ke Vietnam, 18 November mendatang.
"Memperbaiki fisik dalam satu minggu sangat tidak mungkin, karena dalam ilmu kepelatihan manapun tidak ada yang pernah bisa memperbaiki itu (fisik). Mau tidak mau kami harus terima dengan kondisi itu. Untuk taktik kami masih punya waktu tiga kali latihan di Karawaci," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News