PACITAN, BANGSAONLINE.com - Peningkatan kapasitas dan kompetensi wartawan mutlak harus dilakukan. Hal tersebut sebagai upaya untuk menangkal dan membedakan mana wartawan sebenarnya dan wartawan abal-abal. Hal ini disampaikan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim Ainur Rohim di sela-sela pelantikan pengurus PWI Pacitan persiapan masa bakti 2019-2020 di halaman wingking, Pemkab Pacitan, Senin (23/9).
"Upaya penertiban profesi terus dilakukan secara sistemis. Kita memang fokus peningkatan kapasitas dan kompetensi. Sehingga akan bisa membedakan mana wartawan yang sebenarnya dan mana yang bukan," kata Ainur Rohim.
Baca Juga: Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pacitan akan Berikan Stimulus bagi Media
Menurut Ainur, PWI merupakan organisasi wartawan tertua di Indonesia. PWI berdiri di Surakarta, pada 9 Februari 1946 silam. Sebaran kepengurusan juga sangat luas. Bahkan hampir di seantero negeri telah berdiri PWI. "Jaringan PWI ada mulai dari Aceh sampai Papua. Mungkin di kabupaten Puncak Jaya, juga telah berdiri PWI," ujar mantan wartawan asli kelahiran Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan ini.
Ainur menegaskan, di negara ini hanya ada tiga organisasi wartawan yang telah terakreditasi oleh dewan pers. Selain PWI, juga ada Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI). "Kita (PWI) ini menjadi konstituennya dewan pers," tegas dia.
Lebih lanjut Ainur mengungkapkan, selama ini PWI Jatim telah menyelenggarakan uji kompetensi wartawan (UKW) dalam 27 angkatan. Meski ia akui, dari semua angkatan tersebut banyak wartawan yang tidak lolos. Meski demikian, ia mengimbau kepada wartawan di Pacitan tidak nervous dengan kondisi tersebut.
Baca Juga: Bawaslu Pacitan akan Gelar Riset Money Politic, Putri Almh Supri Rahmawati Terima Biaya Pendidikan
"Setiap angkatan banyak yang tidak lulus. Karena itu, bagi wartawan yang hendak ikut UKW, Ikuti sesuai level, mulai level muda, madya, dan utama. Kalau wartawan selama ini aktif di lapangan, sebaiknya ikuti di level muda, jangan ambil level di atasnya, pasti tidak lulus. Di Jatim ini baru ada 1.150 wartawan yang sudah uji kompetensi dan lulus," bebernya.
Demikian juga bagi wartawan yang telah lolos UKW, diharapkan agar tidak pongah dan berbuat semena-mena di lapangan. "Tetap jaga kode etik jurnalistik. Kalau misalnya ada pelanggaran ringan, kartu UKW bisa kami cabut, dan untuk mendapatkannya harus ikuti UKW lagi. Bagi yang melakukan pelanggaran berat, kartu UKW akan dicabut selamanya," pesannya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Pacitan Indartato memberikan ucapan selamat bagi lima pengurus PWI Pacitan persiapan yang baru saja dilantik. "Selamat pada pengurus yang telah dilantik. Semoga arahan Ketua PWI Jatim, bisa dilaksanakan demi pembangunan daerah yang lebih baik lagi," timpal Indartato.
Baca Juga: Dikenal Grapyak, Narasumber Merasa Kehilangan atas Meninggalnya Almarhumah Supri Rahmawati
Indartato menyadari, semua kegiatan tidaklah mungkin bisa dikerjakan sendiri. Melainkan perlu sebuah sinergitas semua pihak. "Semua harus bersinergi. Sebab semua kegiatan ada sistem. Kita harus akui perbedaan. Kita harus kerja sama yang baik agar Pacitan lebih maju lagi," tuturnya.
Bupati juga menegaskan, kalau dirinya tak alergi dikritik oleh media. Sebab kritik tersebut merupakan informasi guna melaksanakan pemerintahan yang lebih baik lagi. "Saya tidak alergi dikritik. Dan itu bukan untuk mencari-cari jeleknya. Tapi bagaimana pemerintah berjalan dengan baik. Saya berharap di akhir jabatan bisa Husnul Khatimah. Mari kita akui perbedaan guna membangun visi bersama," beber Indartato.
Usai pelantikan ini, Ketua PWI Pacitan persiapan Sujarismanto mengaku akan segera melakukan sejumlah program yang telah terbentuk. Di samping ikut andil dalam pembangunan di Pacitan melalui informasi positif, dan menangkal berita hoax. Menurutnya, pers yang positif akan berdampak pada kemajuan daerah.
Baca Juga: Terlibat Kecelakaan, Wartawati Senior di Pacitan Meninggal
"Terbentuknya kepengurusan PWI di Pacitan seakan seperti mimpi. Sebab untuk bisa menjadi anggota PWI bukanlah hal yang mudah. Semoga keberadaan kami bisa diterima oleh semua pihak. Sehingga tercipta sinergitas yang baik antara pekerja media, pemerintah, dan lintas sektor," tegasnya.
Sementara itu sejumlah wartawan terlantik sebagai pengurus PWI persiapan di antaranya, Sujarismanto sebagai Ketua, Frend Mashudi Sekertaris, dan Hernawan A Priyana sebagai Bendahara. Sedangkan yang didapuk sebagai pelindung yaitu Bupati Indartato. Penunjukan Indartato sebagai pelindung PWI Pacitan ditandai dengan penyematan jaket oleh Ainur Rohim. (yun/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News