TUBAN, BANGSAONLINE.com - Tiga hari belakangan ini warga Desa Jegulo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban dibuat resah dengan munculnya aliran air keruh yang muncul di seputaran desa setempat. Warga khawatir air berwarna keruh itu mencemari lingkungan desa.
Munculnya sumber air yang belum diketahui kandungannya itu akibat dari aktivitas pengeboran Migas oleh Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) yang tak jauh dari permukiman warga.
Baca Juga: EMCL Sukses Lakukan Pengapalan ke 1.000 Minyak Mentah Blok Cepu untuk Indonesia
"Kami kawatir jika aliran air ini bisa mencemari lingkungan dan bisa mematikan tanaman warga," ujar Suprat, salah satu warga desa, Rabu (25/9).
Untuk itu, dirinya meminta kepada pihak perusahaan segera menutup aliran air, supaya tidak meluber ke area persawahan dan perumahan warga. Dalam pertemuan yang dilakukan warga dengan PHE, memang telah disepakati akan dilakukan penutupan aliran air secepatnya oleh perusahaan.
"Pihak perusahaan sudah berjanji untuk menutup itu, namun sampai saat ini belum dilakukan," tutupnya.
Baca Juga: Sambil Bawa Alat Dapur, Puluhan Emak-Emak Geruduk PT SAG Tuban
Dikonfirmasi terpisah, Humas PHE TEJ Daniel Soerbakti membenarkan, jika sumber air itu berasal dari proses pengeboran migas oleh perusahaan yang menaunginya. Menurutnya, air yang keluar dari perut bumi tersebut merupakan air tawar, sehingga tidak berdampak negatif bagi masyarakat.
"Air yang keluar itu tidak berbahaya dan bersifat fresh water. Warna air yang cokelat karena proses pengeboran dari mata bor. Kalau sudah mengalir jauh warnanya jernih," jelasnya.
Untuk meminimalisir terjadinya sesuatu hal yang tidak diinginkan, ia mengatakan perusahaan mengarahkan aliran air ke sungai. "Seandainya kita tidak alirkan ke sungai maka saya khawatir nanti akan merusak tanggul dan berdampak negatif kepada masyarakat," pungkasnya. (gun/rev)
Baca Juga: PHE TEJ dan BPBD Tuban Gelar Simulasi Kebakaran Akibat Semburan Gas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News