JAKARTA(BangsaOnline) Pemerintah menetapkan Dwi Soetjipto
sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Dwi menggantikan Karen
Agustiawan yang mundur pada 1 Oktober 2014. Dwi sebelumnya menjabat Direktur
Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
"Rapat pemegang saham telah memutuskan Dwi Soetjipto sebagai Dirut
Pertamina periode 2014-2019," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini
Mariani Soemarno dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 28 November 2014.
Pemilihan Dwi sebagai Dirut Pertamina, kata Rini, melalui proses yang panjang.
Selain mengangkat Dwi, pemerintah juga merampingkan jumlah direktur Pertamina
menjadi tiga orang untuk merevitalisasi perusahaan minyak pelat merah tersebut.
"Suatu proses, yaitu kami ingin merevitalisasi Pertamina," kata Rini.
Rini mengatakan semua tahapan telah dijalani oleh semua kandidat bos Pertamina.
Awalnya, jumlah kandidat Dirut Pertamina sebanyak 17. "Kandidat awal 17
orang, baik dari dalam Pertamina, perusahaan BUMN, maupun dari luar,"
katanya.
Dwi adalah satu dari tiga calon yang disetorkan oleh Rini kepada Tim Penilai
Akhir.
Dua lainnya adalah Zulkifli Zaini, bekas Direktur Utama Bank Mandiri; dan
Handry Satriago, CEO General Electric Indonesia. Namun sumber Tempo menyatakan kandidat dari Bank
Mandiri adalah Budi Gunadi Sadikin.
Baca Juga: Rencana Mogok Kerja Serikat Pekerja Pertamina Dinilai Politis
Tapi penilaian dan keputusan akhir berada di tangan
Presiden. Menurut Rini, dalam penilaian, Dwi Soetjipto meraih nilai tertinggi
di antara kandidat lain. "Tapi penilaian tidak hanya dari skor saja, ada
hal-hal lain juga," ujarnya.
Salah satu alasan Presiden Jokowi memilih Dwi Soetjipto adalah dia dinilai
sebagai putra daerah yang berhasil. Di bawah kepemimpinan Dwi, Semen Indonesia
berkembang hingga ke Vietnam. "Semen Indonesia telah menjadi perusahaan
BUMN yang meluas sampai saat ini. Itu alasan Pak Jokowi," kata Rini.
Dwi mendapat gelar sarjana dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Saat memimpin Semen Gresik pada 2003, dia berhasil melipatgandakan laba
perusahaan.
Pada 2005, laba bersih Semen Gresik hanya Rp 700 miliar. Setahun kemudian, laba
perusahaan berhasil menyentuh angka Rp 1 triliun. Pada tahun pertama periode
kedua kepemimpinan Dwi, Semen Gresik mendapatkan laba mendekati Rp 4 triliun.
Dwi Soetjipto, menyatakan ada tiga pekerjaan utama yang akan
dia lakukan setelah resmi menjadi pejabat nomor satu di perusahaan pelat merah
itu. Pertama, ia akan menjadikan Pertamina sebagai ujung tombak Indonesia di
bidang energi.
Kedua, meningkatkan efisiensi Pertamina dari hulu dan hilir dengan transparan
dan mengkaji kembali sejumlah hal yang telah dan akan dilakukan oleh Perseroan.
Sedangkan target terakhirnya yaitu membenahi dan mengelola Pertamina dengan
transparan.
Dia melanjutkan, tugas sebagai direktur baru di Pertamina bukanlah hal mudah.
"Penugasan dari Presiden ini menjadi sebuah tugas dan amanah yang
berat," kata Dwi dalam konferensi pers di Kementerian Badan Usaha Milik
Negara, Jakarta, Jumat, 28 November 2014.
"Kami harus me-review dengan
baik agar semua dapat dikelola dengan baik," kata Dwi. Selain itu,
Pertamina di bawah kepemimpinan Dwi juga akan mengawasi penyaluran subsidi
bahan bakar minyak agar tepat sasaran. "Kami akan melakukan pendekatan
khusus, sehingga kebocoran subsidi tidak terjadi," ujarnya.
Dwi juga mengatakan harapan rakyat terhadap Pertamina sangat besar.
"Karena itu, tugas saya bagaimana memenuhi harapan-harapan tersebut,"
katanya. Dwi mengatakan akan bekerja dengan keras dan transparan sehingga
Pertamina akan menjadi perusahaan BUMN terbaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News