Soal Terkuncinya GBT, Pemkot Surabaya Sebut Ada Miss Komunikasi

Soal Terkuncinya GBT, Pemkot Surabaya Sebut Ada Miss Komunikasi Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Surabaya, Edi Santoso. foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) angkat bicara soal terkuncinya Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) saat dikunjungi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali (GBT), Ahad (3/11) kemarin.

Pemkot Surabaya mengaku tak tahu kalau saat Menpora akan berkunjung ke GBT. Hal ini disampaikan Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara. Menurutnya, tidak ada informasi yang diterima Pemkot Surabaya jika Menpora akan berkunjung ke GBT. Justru, ia baru tahu Menpora sudah berada di GBT dari awak media.

“Saya mendampingi Ibu Wali Kota sepanjang siang hari. Sama sekali tidak ada informasi mengenai kunjungan Menpora. Tiba-tiba ada wartawan yang telpon saya menginformasikan bahwa Menpora sudah di GBT,” ujarnya.

Febri, sapaan Febrianto menegaskan, dari segi keprotokolan, tentu Pemkot Surabaya akan menyambut dan mendampingi kalau ada pejabat negara yang berkunjung, apalagi ini selevel menteri.

“SOP di kami pasti didampingi, hanya saja sama sekali tidak ada informasi mengenai hal itu,” tegas mantan Kabid Pengembangan Sumber Daya Satpol PP Kota Surabaya ini.

Ia berharap, ke depan komunikasi bisa lebih baik dan hal serupa tidak terulang lagi. Ia mengaku selalu terbuka dan siap berkoordinasi dengan semua pihak.

Hal senada disampaikan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya, Edi Santoso. Pihaknya mengaku tidak menerima informasi perihal kunjungan Menpora ke GBT.

“Saya siang itu posisi baru pulang dari Nganjuk. Setelah sampai di Surabaya, saya cek HP, baru tahu banyak sekali panggilan tak terjawab. Ternyata itu terkait kunjungan menteri,” katanya.

Padahal, seperti diberitakan sebelumnya, Menpora Zainudin Amali mengaku sudah berkoordinasi dengan Dispora Surabaya terkait kunjungannya ke GBT. "Saya sudah koordinas ke Dispora (Kota Surabaya, Red), tapi nggak ada jawaban," kata Zainudin.

Hal yang sama disampaikan Kepala Dispora Jawa Timur, Supratomo. Ia mengatakan telah berusaha menghubungi Dispora Surabaya, namun tidak ada jawaban. (ian/rev)