SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Musibah ambruknya atap SD Negeri Gentong, Gadingrejo, Kota Pasuruan membuat publik prihatin. Apalagi peristiwa pada Selasa (5/11) pagi itu terjadi saat kegiatan belajar mengajar.
Dari Kepulauan Sumenep, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pun langsung datang ke lokasi dan mengkoordinasikan jajaran pemprov untuk penanganan pasca bencana.
Baca Juga: Antisipasi Era Digitalisasi, Ketua Komisi A DPRD Jatim Dorong Kegiatan Produktif
Anggota DPRD Jawa Timur, Aida Fitriati mengapresiasi langkah cepat dari gubernur Jatim yang langsung menjenguk siswa-siswi yang mendapatkan perawat di rumah sakit dan bertakziah ke rumah siswi dan guru yang meninggal dunia. Ia menilai langkah gubernur patut diteladani.
Meskipun pendidikan dasar bukan domain pemerintah provinsi, namun gubernur tetap mengambil peran. Sebab masalah kemanusiaan sejatinya adalah tanggung jawab bersama.
Politisi PKB yang akrab disapa Ning Fitri ini juga mendukung kebijakan gubernur yang memerintahkan kepala Dinas Kesehatan Jatim untuk menanggung biaya pengobatan para siswa dan siswi di RS Soedarsono. Dengan begitu keluarga korban tidak terbebani lagi dengan masalah biaya.
Baca Juga: Perubahan Nomenklatur BPR Jatim, Adhy Karyono: Optimalkan Peran untuk Tingkatkan Ekonomi
"Langkah gubernur sudah tepat menggratiskan biaya pengobatan korban. Komisi E sebagai mitra kerja Dinkes tentu mendukung kebijakan tersebut," ujar ketua Muslimat NU Kabupaten Pasuruan itu, Rabu (6/11).
Cucu pendiri NU, KH. Wahab Chasbullah ini berharap kegiatan belajar mengajar bisa segera pulih. Tentunya dengan memanfaatkan kelas yang masih dalam kondisi baik. Karena itu, keamanan fisik kelas harus dipastikan terlebih dahulu.
Fitri berharap psikolog maupun tokoh agama bisa dilibatkan untuk memulihkan trauma para siswa-siswi. Karena itu proses trauma healing dan trauma conseling harus dilakukan agar para siswa-siswi mau kembali bersekolah.
Baca Juga: Reses, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat di Griya Bakti Prapen Indah
"Pasca pemulihan luka fisik, yang tak kalah penting adalah penanganan trauma psikis. Karena itu trauma healing harus dilakukan. Jangan sampai mereka trauma kembali ke sekolah," imbuhnya.
Anggota DPRD Jatim daerah pemilihan Jatim 3 yang meliputi Pasuruan dan Probolinggo ini mengungkapkan, musibah ini harus menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang di kemudian hari.
"Saya prihatin dan turut berduka cita atas musibah ini. Insya Allah, hari ini saya juga akan mengunjungi lokasi dan menjenguk korban bersama anggota Fraksi PKB Kota Pasuruan," tuturnya. (mdr/ian)
Baca Juga: Ketua DPRD Jatim Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2024 di TMP Sepuluh Nopember 1945
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News