Dikunjungi Menteri Australia Barat, Gubernur Khofifah Ajukan Kerja Sama Pendidikan Vokasi & Maritim

Dikunjungi Menteri Australia Barat, Gubernur Khofifah Ajukan Kerja Sama Pendidikan Vokasi & Maritim Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menerima Menteri Australia Barat, Peter Tinley di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (7/11). foto: Istimewa/ BANGSAONLINE.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mengembangkan pendidikan vokasi di berbagai lembaga pendidikan di Jawa Timur. Sebagai upaya pengembangan tersebut, Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa menawarkan kerja sama pendidikan vokasi kepada Pemerintah Barat.

“Pendidikan vokasi kebutuhannya sangat besar di Jatim. Tahun depan kerja sama provinsi Jawa Timur dengan Barat telah berusia 30 tahun. Apa yang bisa kita perbarui kerja sama akan kita lakukan, khususnya pendidikan, pariwisata dan perdagangan,” ujar panggilan akrab Gubernur Jatim saat menerima Menteri Barat, Peter Tinley di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (7/11).

Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan

Saat ini, jelas Gubernur , Jatim sedang fokus terhadap pendidikan vokasi, utamanya SMK. Melalui pendidikan vokasi tersebut, diharapkan dapat membentuk keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

“Sekarang sudah keluar Keputusan Presiden tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari - Malang. KEK ini khususnya di bidang digital IT dan pariwisata. Kita berharap akan ada kemungkinan kerja sama tidak sekedar SMK, tetapi juga setelah mereka lulus SMK bisa mendapatkan penguatan skill khususnya melalui skema working holiday visa yang bisa kerja magang sampai 2 tahun di perusahaan di sesuai bidang masing- masing terutama sektor . Program kerja sama antara Jatim dengan Barat terutama untuk pendidikan vokasi secara khusus digital IT juga akan kami jadikan prioritas,” kata mantan Menteri Sosial RI di era Presiden Jokowi ini.

Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga menyampaikan, bahwa saat ini sudah mulai tumbuh sekitar 300-an start up di Jatim serta perkembangan perusahaan e-commerce yang membutuhkan skill khusus. Karena, persoalan tersebut menjadi kebutuhan di era industri 4.0. Misalnya saat ini kita sangat kekurangan sumber daya manusia (SDM) khususnya di bidang coding.

Terkait hal tersebut, pun mengusulkan adanya kerja sama pelatihan teknis secara spesifik untuk mendapatkan ahli coding. Harapannya, ahli coding bisa mensupport perkembangan start up yang sedang tumbuh subur di Jatim.

“Kita berharap bisa mendapatkan secara spesifik technical training untuk mendapatkan ahli coding untuk mensupport start up yang tumbuh cukup pesat di Jatim,” ajaknya.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

Sambut Baik Tawaran Barat Kerja Sama Bidang Maritim

Selain itu, orang nomor satu di Jatim ini juga menyambut baik peluang potensi kerja sama bidang yang ditawarkan Menteri Barat. Kerja sama tersebut bisa dilakukan dengan melihat potensi Indonesia dan . Untuk Jatim sendiri, potensi yang sangat besar adalah Ikan Tuna.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

Karena itu, Barat diharapkan bisa melakukan investasi pengolahan Ikan Tuna di Jatim, serta dapat mencarikan akses pasarnya. Gubernur juga menginginkan ada pengolahan Ikan Tuna dalam bentuk fillet, sarden serta pritein ikan yang sangat terkenal di . Sehingga ada nilai tambah bagi masyarakat penghasil Ikan Tuna di beberapa area di Jatim.

“Kita punya potensi untuk Ikan Tuna. Ikan Tuna di Jatim besar sekali produksinya. Kita berharap Barat akan invest untuk industri pengolahan Ikan khususnya ikan Tuna di sini. Kemudian pasarnya nanti dari Barat mencarikan akses,” tuturnya sambil menjelaskan saat ini Ikan Tuna besarnya bisa sampai 2 meter. Yang terbesar ini ada di Sendang Biru Malang dan saat ini sebagian besar langsung diekspor dalam bentuk ikan.

Lebih lanjut disampaikannya, dalam memproduksi ikan diharapkan ada proses pengolahan, pengemasan kemudian baru dijual. Atau yang biasa disebutnya dengan istilah “petik, olah, kemas, jual”.

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

“Makanya seperti Ikan Tuna di Sendang Biru Malang, kita berharap ada pengolahan di dekat penghasil Ikan Tuna, di Malang bagian selatan itu. Tidak dijual mentahan,” tegasnya.

Sementara Menteri Barat Peter Tinley mengatakan, kerja sama Barat dengan Jatim akan memasuki usia ke-30 tahun pada tahun 2020. Karena itu, pihaknya ingin kolaborasi yang lebih erat lagi dengan Jatim. Ada pembahasan beberapa kerja sama yang akan ditingkatkan antara Barat dengan Jatim. Antara lain pendidikan dan vokasi yang merupakan kekuatan Barat, juga termasuk pariwisata.

Selain itu juga kerja sama di bidang akan dikembangkan terutama untuk mendukung perkapalan Jatim, memberdayakan anak-anak muda Jatim sehingga mempunyai kapasitas seperti standar .

Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir

“Salah satunya melalui penggunaan fasilitas yang ada yaitu working holiday visa (WHV). Yang mana saat ini diberikan kepada 1.000 anak muda Indonesia agar bisa bekerja di Barat. Nanti coba kita bersama Ibu Gubernur akan dikelola beberapa kuota yang bisa diberikan untuk Jatim. Sehingga akan dapat mendukung industri yang ada di sini,” imbuhnya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO