SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim terus menggenjot pembangunan infrastruktur untuk mewujudkan konektivitas antara wilayah utara, tengah dan selatan. Salah satunya dengan mendorong penyelesaian pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) yang saat ini telah terbangun sepanjang 379,52 km.
Rencananya, JLS yang belum terbangun sepanjang 300,60 km akan diselesaikan melalui mekanisme pendanaan/loan dari Islamic Development Bank (IDB) sepanjang 71,685 km. Sehingga sisa penanganannya menjadi sepanjang 228,915 km.
BACA JUGA:
- Silaturahim Bersama LDII, Pj. Gubernur Adhy Sebut Peran Penting Ulama-Umaro Sukseskan Pembangunan
- Lepas Jamaah Haji Muslimat NU Sidoarjo, Khofifah Titip Doakan Kedamaian Dunia saat Wukuf di Arofah
- Rakor Pengembangan OPOP, Khofifah Bagikan 3 Semangat Majukan Ekonomi Pesantren
- Hari Kesiapsiagaan Bencana, Khofifah Ingatkan Pelbagai Hal saat Pancaroba
“Pemprov akan terus berupaya untuk memfasilitasi dan berkoordinasi secara periodik dengan Kementerian PUPR, kabupaten/kota dan stakeholder terkait untuk penyiapan readiness criteria pembangunan JLS,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat membacakan Jawaban Eksekutif Raperda APBD Jatim Tahun Anggaran 2020 dalam Sidang Paripurna di DPRD Provinsi Jatim, Senin (11/11).
Khofifah mengatakan, dengan koordinasi secara periodik antar stakeholder, dirinya berharap penyelesaian JLS dapat segera tercapai. Dengan terbangunnya konektivitas wilayah utara, tengah dan selatan Jatim, maka akses antar wilayah menjadi lebih efektif dan efisien.
“Keberadaan JLS ini nantinya dapat meningkatkan kelancaran arus barang dan jasa, menurunkan biaya logistik antar daerah, mewujudkan akses yang merata kepada masyarakat di seluruh wilayah serta dapat mewujudkan sinergi antara pusat-pusat kawasan potensial di Jatim,” ungkapnya.
Selain mendorong penyelesaian JLS, Pemprov Jatim juga terus melakukan pembangunan infrastruktur utamanya untuk mengatasi masalah kekeringan. Dalam APBD TA 2020 mendatang, Pemprov Jatim akan melakukan kegiatan penanganan perpipaan pada 85 desa kekeringan yang memiliki sumber air.