Ditutup Doa Syaikh Al-Azhar Mesir, Kiai Asep Gratiskan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji 2019

Ditutup Doa Syaikh Al-Azhar Mesir, Kiai Asep Gratiskan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji 2019 Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA menerima cinderamata dari peserta Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji 2019 di Gust House Institut KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto Jawa Timur, Rabu (13/11/2019). foto: BANGSAONLINE.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Selama delapan hari ratusan peserta Sertifikasi Pembimbing Manasik 2019 “mondok” di Guest House Intitut KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokert Jawa Timur. Acara sertifikasi yang dibuka Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada 6 Oktober itu ditutup oleh Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto, pada Rabu 13 Oktober 2019.

Baca Juga: Di Pesantren Al Ishlahuddiny NTB, Kiai Asep Ungkap Rahasia Wali Allah Hidup Bahagia dan Bermanfaat

(Dr KH Asep Saifuddin Chalim (kiri), Syaikh Zakaria Muhammad Marzuq (nomor dua dari kiri), Syaikh Barkawi, Muhammad Sofwan LC dan Jamal. foto: BANGSAONLINE.com)

Acara peutupan ini dihadiri Ketua Forum Komunikasi KBIHU Jawa Timur KH Ahmad Sofwan, LC dan Ketua Umum JKSN KH Muhammad Roziqi. Peserta acara ini memang terdiri dari utusan KBIHU dan JKSN Jawa Timur. Juga hadir Jamal, Kepala pada Bidang Penyelenggaraan dan Umrah Kanwil Kementerian Agama ProvinsiJawa Timur. Istimewanya, penutupan acara ini dipungkasi dengan doa yang dipimpin oleh mantan Imam Masjid Al-Azhar Mesir Syaikh Zakaria Muhammad Marzuq dan Syaikh Barkawi yang juga dari Al-Azhar Mesir.

Baca Juga: Ponpes Amanatul Ummah Dukung Program MBG

(Para peserta sertifikasi dari KBIH, JKSN, dan Muslimat NU. Tampak Siti Fatimah (paling kanan), Sekretaris PC Muslimat NU Surabaya. foto: BANGSAONLINE.com

Yang menarik, semua biaya ditanggung oleh Kiai Asep. Mulai dari konsumsi, tempat, berkas, hingga honor narasumber, semua ditanggung Kiai Asep. Bahkan para peserta masih diberi uang transport, sarung dan tas. “Biaya narasumber saja kurang lebih Rp 180 juta. Tiap hari tiga narasumber selama delapan hari,” tutur salah seorang panitia kepada BANGSAONLINE.com.

Diperkirakan acara ini menghabiskan sekitar Rp 400 hingga Rp 500 juta. Tapi Kiai Miliarder Asep Saifuddin Chalim itu tampak senang karena bisa membahagiakan peserta. “Saya senang bisa membahagiakan orang,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com sembari tersenyum.

Baca Juga: Tinjau Kampung NU, PP Pergunu Bahas Pengoprasian Pesantren Entrepreneur di Kalteng

Putra salah satu kiai pendiri NU KH Abdul Chalim Luwimunding Majalengka Cirebon Jawa Barat itu memang punya tradisi bersedekah. Tiap hari Kiai Asep yang mantan Ketua PCNU Surabaya itu menyedekahkan hartanya puluhan, bahkan ratusan juta.

Karena itu saat pidato penutupan acara itu ia wanti-wanti agar para peserta tidak cepat-cepat pulang. “Mohon sabar, bapak ibu peserta jangan pulang dulu karena Taufik (sopir Kiai Asep) belum datang. Tolong panitia siapkan makan siang,” kata Kiai Asep saat pidato penutupan acara Sertifikasi Pembimbing Manasik 2019 yang diselenggarakan Forum Komunikasi KBIHU Jawa Timur bekerjasama dengan Jaringan Kiai-Santri Nasional (JKSN). Taufik saat itu perjalanan dari Surabaya. Taufik inilah yang membawa uang transport dan tas untuk cinderamata peserta.

Kiai Asep lalu bercerita tentang istri seorang sahabat yang mengadu kepada Nabi Muhammad SAW karena tiap hari suaminya selalu kedatangan tamu. Menurut dia, istri sahabat itu capek karena semua tamu harus diberi makan.

Baca Juga: Khofifah Santuni 1.200 Anak Yatim, Kiai Asep Berharap Kongres XVIII Muslimat NU Lancar

“Setiap tamu selalu diberi makan. Saya capek memasak,” kata istri Sahabat itu. Rasulullah SAW tak memberi respons langsung. Nabi justru datang ke rumah sahabat itu. Tentu saja Nabi disuguhi makan seperti tamu-tamu sebelumnya. Lalu Rasulullah pulang. Nah, saat Nabi pulang, istri sahabat itu melihat ular, kalajengking, tikus, dan binatang-binatang kotor mengikuti langkah Nabi yang meninggal rumah sahabat itu.

Istri sahabat itu lalu bertanya kepada Nabi soal binatang-binatang kotor itu. Nabi menjelaskan bahwa itulah berkah bagi orang yang suka memberi makan tamu. “Semua binatang kotor dan keburukan-keburukan akan meninggalkan rumah orang yang suka memberi makan tamunya,” jelas Rasulullah.

Karena itu Kiai Asep sangat senang menyuguhi makan tamunya, termasuk para peserta Sertifikasi Pembimbing Manasik 2019. (MMA)

Baca Juga: Menag Ungkap Pesan Gus Dur Jelang Wafat: Ekonomi RI Bakal Dikuasai Kelompok Minoritas Agama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO