IPOL Rilis Nama Kandidat Kuat Calon Kepala Daerah di Pilwali Surabaya 2020

IPOL Rilis Nama Kandidat Kuat Calon Kepala Daerah di Pilwali Surabaya 2020 CEO IPOL Indonesia, Petrus Hariyanto memberikan keterangan terkait survei berbasis Teknopol dan Big Data di Hotel Aria Centra, Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 19 kota dan kabupaten di Jawa Timur, akan menggelar Pilkada secara serentak tahun 2020. IT Research and Politic Consultant (IPOL) Indonesia, telah memiliki daftar nama yang berpotensi menjadi kandidat terkuat di Jawa Timur, termasuk di Pilkada Surabaya.

Daftar nama yang dimiliki IPOL berasal dari pantauan elemen Big Data, yaitu pemantauan dinamika isu baik di media online maupun di media sosial. Khusus untuk elemen Big Data, IPOL menggunakan program bernama IDS, yaitu Intelligent Dynamic Signal. 

Baca Juga: MSI Simulasikan Pasangan Kandidat Pilkada Sidoarjo 2024, ini Elektabilitasnya

Fungsi utama IDS adalah meng-crawling data open sources, yang disertai dengan visualisasi sesuai dengan cluster data yang dibutuhkan. Data yang ada di IDS adalah data dinamis, dapat bertambah setiap waktu, dan bersifat real-time.

"Pergerakan nama-nama kandidat calon kepala daerah sangat dinamis, karena itu bisa berubah setiap waktu. Jadi ini semacama elektabilitas indikatif," beber CEO IPOL Indonesia, Petrus Hariyanto, di Hotel Aria Centra, Surabaya, Kamis (14/11).

Petrus melanjutkan, berdasarkan pantauan IPOL Indonesia dengan memanfaatkan teknologi IDS, ditemukan bahwa Pilkada Kota Surabaya menjadi yang paling banyak diberitakan. 

Baca Juga: Lembaga Survei Merangkap Jurkam dan Agitator? Setara Institute Minta Tak Korbankan Etika

Hal ini tidak terlepas dari sosok Tri Rismaharini, sehingga memengaruhi perhatian publik atas siapa kandidat yang layak menggantikan Risma. Selain itu, isu yang berkembang dipengaruhi oleh munculnya sejumlah nama tokoh nasional yang dikabarkan akan maju sebagai bakal calon Wali Kota Surabaya.

Kandidat yang digadang sebagai calon potensial dalam Pilkada Surabaya, di antaranya Whisnu Sakti Buana (Wakil Walikota Surabaya), KH. Zahrul Azhar (Sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional), dan Ery Cahyadi (Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya).

Kemudian Wahyuddin Husein (Tokoh Nahdatul Ulama dan Ketua DPC PKB Surabaya), Ngatmisih S.H., M.Hum. (Mantan Kepala BPN Bangkalan), Dhimas Anugrah (Politikus Muda PSI), Armudji (Anggota DPRD Jatim), serta Lia Istifhama (kader PPP dan keponakan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa).

Baca Juga: Dipimpin Adam Rusydi, ​Elektabilitas Partai Golkar di Sidoarjo Terus Naik

"Nama-nama ini lah yang terekam radar IPOL Indonesia. Pemberitaan mereka di media daring lebih masif dari kandidat lain yang sebenarnya masuk radar tapi persentasenya sangat kecil," imbuh Petrus.

Mantan wartawan Surabaya Post ini mengungkapkan, berdasarkan analisa rekam jejak dari masing-masing tokoh, terdapat sejumlah nama yang paling potensial menurut IPOL. Berdasarkan pantauan media, mereka adalah, Whisnu Sakti Buana yang memiliki popularitas tertinggi, dengan jumlah ekspos 43% dalam dua bulan terakhir.

Selanjutnya, Ery Cahyadi sebagai Kepala Bappeko Surabaya yang kerap kali diberitakan media massa memiliki kedekatan dengan Tri Rismaharini. Ekspos Ery Cahyadi dalam dua bulan terakhir sebanyak 21% berita dari keseluruhan bakal calon yang terpantau maju dalam pilwali Surabaya.

Baca Juga: Simulasi LSI, Duet Prabowo - Khofifah Menang di Jatim

Tak bisa dipungkiri, sedikit banyak Ery Cahyadi sebagai Kepala Bappeko memliki peran dalam pembangunan Kota Surabaya yang mengedepankan konsep Kota Moderen dan label Green Smart City dan telah mendapatkan berbagai penghargaan di level internasional.

Rekam jejak antara Whisnu Sakti dengan Ery Cahyadi sedikit berbeda, terutama jika dikaitkan dengan Risma. Whisnu sempat diterpa rumor tidak harmonis dengan Risma, salah satunya pada tahun 2011 terkait perhitungan nilai sewa reklame. Sedangkan Ery, dicitrakan kerap mendampingi Risma dalam berbagai acara, sehingga berpotensi positif terhadap popularitasnya di kalangan masyarakat.

Khusus untuk Pilkada Surabaya, ada calon alternatif yang ditemukan oleh Tim IPOL di lapangan, yaitu Cak Har. Cak Har, atau Harianto merupakan Ketua Peradi Surabaya. Terkait pencalonan di Partai Nasdem, nama Cak Har masuk ke dalam tiga besar nama yang akan direkomendasikan oleh Partai Nasdem untuk diusung sebagai Bakal Calon Wali Kota di Pilkada Surabaya.

Baca Juga: Tiga Kader PDI Perjuangan Terima Penghargaan PWI Jatim, SSC: Mereka Layak

"Whisnu dan Ery masih yang paling tinggi popularitasnya dibanding kandidat lain. Sementara Cak Har masuk sebagai kandidat potensial yang mampu bersaing dengan kandidat lebih dulu memimpin," pungkas Petrus. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO