SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hari kelahiran Nabi Muhammad atau Maulid Nabi diperingati oleh umat Islam di Nusantara. Demikian pula di Kecamatan Tambaksari, warga Nahdlatul Ulama menggelar Kirab Grebek Maulid dalam rangka memperingati Maulid Nabi.
Kirab yang berlangsung Ahad (17/11) itu dilaksanakan oleh MWC NU Kecamatan Tambaksari berikut badan otonom (Banom) NU seperti IPNU, IPPNU, Pagar Nusa, dan GP Ansor serta Banser. Dalam kirab itu juga diarak bendera dan pataka NU.
Baca Juga: Pembubaran Pengajian di Surabaya, Prof Kiai Imam Ajak Bagi Tugas Dakwah, Syafiq Basalamah Wahabi?
"Kami komitmen merawat tradisi ini. Kegiatan ini bentuk kecintaan kami pada Nabi Muhammad. Terutama warga NU di Kecamatan Tambaksari," ujar Ketua PAC GP Ansor Tambaksari, Khoirul Anam, Senin (18/11).
Anam melanjutkan, selain melaksanakan tradisi agama yang telah turun-temurun, kegiatan gerebek kirab Maulid Nabi ini juga sekaligus bentuk melestarikan budaya nusantara, terutama budaya lokal.
Karena itu, para peserta membawa gunungan yang terdiri dari makanan, buah, maupun sayuran. Gunungan itu kemudian dibagikan kepada warga saat di garis finish. Hal itu sebagai simbol perolehan berkah dari Nabi muhammad kepada para umatnya.
Baca Juga: Gus Afif Ingatkan LBH Ansor Surabaya Dampingi Masyarakat Tak Mampu Dapatkan Keadilan
"Dalam kegiatan ini, juga ada unsur seni dan budaya lokal yang kami pertunjukkan. Harapannya para generasi mendatang bisa meneruskan tradisi ini, sehingga tidak punah," tandas Anam.
Sementara itu, tokoh pemuda Tambaksari Achmad Miftahul Farikhin berharap acara kirab grebek Maulid bisa rutin dilaksanakan. Sebab ini bukan sekadar tradisi, tapi juga bernilai ibadah karena menanamkan cinta pada agama dan rasul.
Pria yang akrab disapa Gus Farih ini menambahkan, tradisi keagamaan seperti ini juga menyatukan antara warga dengan muspika, baik Danramil, Kapolsek dan Camat beserta ulama dan tokoh masyarakat.
Baca Juga: Bekam Pengobatan Zaman Nabi, Bisa Cegah Stroke dan Serangan Jantung
"Di sini semuanya menyatu dan guyub, baik itu ulama, tokoh masyarakat hingga unsur Muspika. Tradisi ini tak boleh punah, harus dilestarikan dan dilanjutkan," pungkas mantan Ketua PAC Ansor Tambaksari tersebut. (mdr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News