Dukung Jokowi, Ormas Pendiri Golkar Tak Akui Ical

Dukung Jokowi, Ormas Pendiri  Golkar Tak Akui Ical tiga ormas pendiri Golkar tak akui Ical sebagai ketua umum DPP Golkar.

JAKARTA (BangsaOnline) Tiga ormas pendiri Partai atau Tri Karya, Soksi, MKGR dan Kosgoro 1957 menyatakan menolak pelaksanaan dan hasil Musyawarah Nasional (Munas) IX di Bali. Mereka tidak mengakui terpilihnya Aburizal Bakrie (Ical) secara aklamasi sebagai ketum .

"Kami menegaskan sikap pendiri tiga ormas , berkenaan dengan adanya Munas yang diselenggarakan di Bali. Setelah kami melakukan pembahasan sebelum Munas di Bali hingga saat ini, sikap Partai tidak berubah, menolak pelaksanaan dan menolak hasil Munas di Bali," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 Agung Laksono.

Baca Juga: Maju Jadi Ketua Golkar Gresik, Andi Fajar Yulianto Minta Restu ke Ahmad Nurhamim

Hal itu dikatakan Agung saat menggelar konferensi pers di kantor DPP Partai , Slipi, Jakarta Barat, Rabu (3/12). Hadir juga Ketua Umum MKGR, Priyo Budi Santoso dan pendiri Soksi, Suhardiman.Seperti yang sudah Agung jelaskan di beberapa kesempatan, alasan kubunya menolak Munas lantaran dinilai melanggar AD/ART Partai , inkonstitusional dan tidak memiliki payung hukum yang kuat.

Adanya sejumlah kader Tri Karya yang hadir di Munas Bali, disebut Agung, tidak mewakili sikap organisasi. Mereka yang datang, menurut Agung, hanya mewakili diri mereka sendiri sebagai kader .

Kebalikannya, elite Tri Karya justru mendukung pelaksanaan Munas pada Januari 2015. Alasanya sesuai dengan rekomendasi rapat pleno DPP dan memiliki payung hukum."Berdasarkan hasil rapat pleno yang dipimpin Bapak Aburizal Bakrie. Munas akan dilakukan terbuka demokratis dan sesuai AD/ART partai," lanjutnya.

Baca Juga: Siapkan Atribut, Anis Galang Dukungan Jadi Calon Ketua DPD Golkar Gresik

Meski Ical sudah memecat Agung sebagai wakil ketua dan tidak mengakui pembentukan Presidum Penyelamat Partai, mantan ketua DPR itu tetap mengklaim sudah melakukan langkah penyelamatan partai.

"Kami sudah melakukan langkah-langkah yang dilakukan tim penyelamat dalam rangka menyelamatkan Partai ke depan," kata Agung tanpa menjelaskan spesifik langkah yang bakal dia tempuh.

SedangkanKetua Presidium SOKSI Laurens Siburian, dalam kesempatan itu Laurens berkata, sesuai dengan kebijakan pendiri SOKSI Suhardiman, Ketum tidak lagi Aburizal Bakrie (Ical) di periode 2014-2019. Mereka juga mendukung Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).

Baca Juga: Jadi Kandidat Ketua DPD Golkar Gresik, Anha: Regenerasi Saya Sudah 4 Periode

"SOKSI mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Sedangkan saudara Ade Komaruddin mendukung Prabowo-Hatta, jadi jelas diberhentikan oleh pendiri SOKSI karena bertentangan dengan kebijakan beliau," kata Laurens.

Laurens juga meminta agar seluruh kader SOKSI di seluruh indonesia untuk taat dan patuh terhadap pendiri SOKSI yang juga pendiri Suhardiman. Terutama untuk ikut mendukung Jokowi-JK. "Kalau ada oknum-oknum yang mengaku pengurus SOKSI, itu oknum pribadi yang mengaku-ngaku," tegas Laurens. Agung kemudian menimpali ucapan rekannya itu.

"Kalau ada yang menamakan dirinya menyampaikan dukungan di Munas Bali, mengatasnamakan ormas kami, itu adalah sikap pribadi. Tidak sikap ormas yang sebagaimana mestinya. Yang jelas kami mendukung Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla," imbuh Agung.

Baca Juga: Anggota DPRD Sidoarjo Terima Beragam Keluhan saat Reses di Kebonsari

Sementara, Aburizal Bakrie akhirnya kembali terpilih sebagai ketua umum Partai periode 2014-2019. Ical, sapaan akrabnya terpilih sebagai ketua umum secara aklamasi.

Dalam Rapat Paripurna ke-7 dengan agenda Pemilihan Ketua Umum Partai , Rabu (3/12) sore, tidak ada calon lain yang mendaftar sebagai ketua umum selain Ical. Akhirnya, pimpinan sidang yang diketuai oleh Nurdin Halid memutuskan Ical sebagai ketua umum Partai .

"Aburizal Bakrie mendapatkan 100 persen dukungan berdasarkan tatib, jika ada yang mendapatkan dukungan 50 persen plus 1 maka ditetapkan secara aklamasi. Dengan ini pimpinan sidang menyatakan saudara Aburizal Bakrie menjadi ketua umum terpilih 2014-2019," kata Nurdin kemudian mengetok palu sebagai pengesahan terpilihnya kembali Ical di Hotel Westin Nusa Dua Bali.

Baca Juga: Pilkada 2024 di Kabupaten Pasuruan, Golkar Kenalkan Calon Wakil Bupati ke Masyarakat

Terpilihnya Ical langsung disambut tepuk tangan para pendukungnya. Teriakan dukungan menyebut ARB terus membahana dalam ruangan Munas . Sebelumnya, pimpinan sidang terlebih dahulu membuka pendaftaran calon. Setelah ditunggu selama dua menit, tidak ada calon lain selain Ical yang mendaftar.

Kemudian panitia melakukan proses verifikasi dukungan. Ical mendapatkan dukungan bulat. Dari 537 pemilik suara, 3 dukungan dinyatakan tidak sah yaitu dari AMPI, Kosgoro, MKGR.

Kembali memimpin Partai untuk 5 tahun ke depan, Ical menyatakan dirinya tidak berminat untuk menjadi calon presiden di Pemilu 2019. "Saya rasa saya sudah tua, saya hanya mengantarkan saja," kata Ical di lokasi Munas .

Baca Juga: 3 Anggota Dewan Ditetapkan Sebagai Pimpinan DPRD Trenggalek

Ical kembali menegaskan fungsinya sebagai ketua umum dalam 5 tahun ke depan adalah menyiapkan kader-kader muda Partai untuk menjadi pemimpin partai dan pemimpin nasional. "Saya sudah berdiskusi dengan Pak Akbar soal itu," ujarnya.

Ditanya soal target di Pemilu Legislatif 2019, Ical mengaku masih akan membahasnya dulu dengan pengurus DPP yang akan dibentuk. "Kita akan melakukan pembicaraan dan akan kita fokuskan dalam rapimnas mendatang," pungkasnya.

Sumber: harian bangsa, detik.com, merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO