SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak perwakilan dari 8 Perguruan Tinggi di Jawa Timur bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jumat (22/11/2019).
Pertemuan yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi itu diagendakan untuk membahas rancangan KKN kolaboratif 'Brantas Tuntas'.
BACA JUGA:
- Gaji Kecil, Viral #JanganJadiDosen, Kenapa Gaji ASN Depkeu, Depdagri, Pajak, BUMN Besar?
- Tanggapi Pernyataan Bahlil, Surokim: Lebih Baik Percaya Kampus Ketimbang Politikus
- Ketua Partai Ummat Jatim: Potensi Anak Bangsa Terpendam karena Kalah dengan Orang Dalam
- Jenazah Kiai Roziqi Disalatkan di Masjid Akbar, Khofifah 3 Kali Minta Kesaksian Jemaah
Pertemuan dengan Gubernur Jatim tersebut dihadiri perwakilan perguruan tinggi di Jatim, sekaligus juga menjadi ajang pertemuan antara dinas terkait, seperti perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Dinas Pertanian, Dinas kehutanan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Koordinator Jasa Tirta.
Kedelapan perguruan tinggi yang berkolaborasi KKN Brantas Tuntas antara lain, UNAIR, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Brawijaya (UB), UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN). Kedelapan perguruan tinggi negeri itu tergabung dalam paguyuban perguruan tinggi se-Jatim.
(Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kiri) bersama Koordinator KKN Kolaboratif PTN Jatim Eko Supeno (kanan) saat membahas KKN kolaboratif di Grahadi, Jumat (22/11/2019)
Gubernur Jatim Khofifah mengatakan, bahwa air bersih menjadi pekerjaan rumah (PR) Jatim yang berat saat ini. "Masalah air bersih di Jatim menjadi nomor dua di Indonesia setelah DKI Jakarta. saya berharap, kehadiran KKN kolaboratif Brantas Tuntas dapat menjadi jawaban permasalahan air bersih di Jawa Timur," terang Khofifah.