Gubernur Khofifah Tegaskan OPOP Revitalisasi Nahdlatut Tujjar ​dalam Muskerwil PWNU Jatim

Gubernur Khofifah Tegaskan OPOP Revitalisasi Nahdlatut Tujjar ​dalam Muskerwil PWNU Jatim Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memukul bedug dalam pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) PWNU Jawa Timur dengan tema Konsolidasi Organisasi Percepatan Program Strategis Menuju Satu Abad Nahdhatul Ulama yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo, Jumat (29/11) malam. foto: istimewa/ bangsaonline.com

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa mengajak - NU untuk bersama-sama mendukung dan menguatkan program One Pesantren One Product () yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Hal itu disampaikan saat hadir dalam pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) PWNU Jawa Timur dengan tema Konsolidasi Organisasi Percepatan Program Strategis Menuju Satu Abad Nahdhatul Ulama yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo, Jumat (29/11) malam.

Baca Juga: Liburan Tahun Baru 2025, Khofifah Ajak Cucu ke Wahana Baru Metaverse Glass Theather Jatim Park 2

Di forum yang dihadiri oleh para ulama, pengasuh pondok , Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Rois Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Mansyur, Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar dan juga para ketua PCNU se Jawa Timur itu, mengatakan bahwa digagas dalam rangka membangkitkan ekonomi dari basis .

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Hadirkan Berbagai Kegiatan Religi di Penghujung 2024

"Kami berharap akan menjadi salah pintu masuk penguatan ekonomi ummat terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Program sejalan dengan arahan Presiden Jokowi dalam rapat tahunan Bank Indonesia, bahwa saat ini yang terpenting adalah membuka seluas-luasnya lapangan kerja," kata .

Dalam rangka menyukseskan program , menyebut pemerintah Jawa Timur menggandeng lintas sektor. Mulai BUMN, BUMD hingga sektor privat untuk membantu memberikan pendampingan usaha dan mempermudah penjangkauan permodalan. Selain itu juga untuk mengembangkan market akses dari produk produk yang dihasilkan santri, koperasi dan juga alumni .

"Terutama pendampingan managerial skill para pelaku usaha kami prioritaskan agar mereka mendapatkannya dari sektor yang kami ajak kerjasama," tambah .

Baca Juga: Satu Abad Ponpes Al Falah Ploso, Khofifah Sowan ke Kiai Huda

Lebih lanjut program yang ditarget bisa menghasilkan 1.000 produk unggulan dari pondok Jawa Timur itu adalah upaya Gubernur dalam rangka merevitalisasi Nahdlatut Tujjar atau Kebangkitan para Pedagang. Dikatakan Nahdhatut Tujjar adalah gagasan para ulama sebelum mendirikan Nahdlatul Ulama di tahun 1926.

" adalah upaya kita merevitalisasi Nahdlatut Tujjar. Karena PR kita saat ini adalah mengatasi kemiskinan dan ketertinggalan," kata .

Karenanya, ia mengajak seluruh pihak, khususnya pondok untuk turut serta mendukung program dalam rangka membangkitkan ekonomi Jawa Timur, mengentaskan kemiskinan dan memajukan sektor usaha di .

Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru 2025, Awal Kebangkitan Baru Jatim, Makin Maju, Inklusif dan Berdaya Saing

Produk yang akan menyentuh 6.000 ponpes se-Jawa Timur itu juga menggandeng perguruan tinggi dalam memberikan pendampingan usaha, managemen usaha dan juga inovasi produk. Saat ini juga sudah ada Training Center yang ada di Universitas NU Surabaya. Yang fungsinya memberikan pendampingan pelaku usaha berbasis .

Produk usaha yang dikembangkan di bisa meliputi banyak jenis produk. Mulai makanan dan minuman, kerajinan tangan, fashion, dan juga produk digital IT. Semua jenis produk akan dikembangkan agar bisa memiliki daya saing sehingga memberi dampak pertumbuhan ekonomi baik lokal maupun regional serta memperkuat struktur bisnis pada pelaku usaha. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO