JAKARTA (BangsaOnline) - Klub yang belum
menyelesaikan pembayaran tunggakan gaji pemain musim 2013-2014 terancam
terdepak dari Indonesia Super League (ISL) 2014-2015.
Menurut
data Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) per akhir
November 2014, terdapat delapan klub yang menunggak gaji pemain.
Kedelapan klub tersebut adalah Arema Indonesia (satu bulan), Persija
Jakarta (empat bulan), Pelita Bandung Raya (dua bulan), Mitra Kukar
(empat bulan), Persepam (dua bulan), Persebaya Surabaya (tiga bulan),
Persiba Balikpapan (dua bulan), dan PSM Makassar (tiga bulan).
"Saya
mendapat sinyal kuat dari PSSI bahwa persoalan itu tidak ada toleransi.
Yang tidak taat bakal diberi sanksi," kata CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono.
Joko
menjelaskan, klub yang saat ini masih mempunyai tunggakan harus segera
menyelesaikannya. Jika aset yang dimiliki tidak cukup untuk melunasi hak
pemain maka larangan tampil di ISL langsung berlaku.
"Aset klub
salah satunya adalah potensi revenue dari kompetisi. Asumsi yang didapat
klub tahun depan, 2-3 miliar rupiah. Boleh main, jika jumlahnya
terukur. Kalau utang melampaui proyeksi kontribusi komersial, tidak
boleh," tutur Joko.
Klub peserta ISL 2013-2014 semuanya mendapatkan revenue
dari hak komersial sebesar Rp 2 miliar. Hanya saja saat ini dana yang
ada tinggal Rp 1 miliar karena sisanya sudah dibayar pada awal
kompetisi.
"Dana akan diberikan pada RUPS. Jumlah yang diberikan akan dipotong denda dari Komisi Disiplin atau yang lainnya," beber Joko.
Sesuai
dengan rencana Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga Indonesia akan
digelar paling cepat pada 23 Desember atau paling lambat awal Januari
2015.
Kompetisi ISL musim 2014-2015 akan diikuti 20 klub yang
terdiri dari 18 klub lama termasuk yang belum menyelesaikan pembayaran
tunggakan gaji dan dua klub baru atau promosi yaitu Pusamania Borneo FC
dan Persiwa Wamena.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News