SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Munculnya berbagai ancaman berdimensi baru yang bersifat hibrida berupa kombinasi antara ancaman konvensional dengan aksi kriminal serangan asimetrik dan serangan siber harus dapat diantisipasi dan dihadapi oleh seluruh jajaran angkatan laut termasuk Armada RI.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, saat memimpin upacara parade dan defile peringatan puncak Hari Armada Republik Indonesia tahun 2019, yang digelar di Dermaga Madura, Markas Komando Armada II, Kamis (5/12).
BACA JUGA:
Lebih lanjut kasal berharap, para prajurit dan seluruh pasukan mampu beradaptasi dalam kemajuan teknologi yang semakin cepat. Sebab, dunia terus berubah sebagai imbas dari perubahan teknologi yang semakin cepat dan maju yang memungkinkan penciptaan teknologi baru.
“Kemajuan teknologi ini yang memungkinkan menciptakan teknologi baru,” tegas Laksamana dengan bintang empat di pundak ini.
Menurut Siwi, munculnya paradoks berupa kesenjangan itu akibat kurangnya penguasaan dan pemanfaatan teknologi. Bisa jadi, penggunaan teknologi ini untuk tujuan yang bertentangan dengan kepentingan bangsa dan negara yang kerap dimanfaatkan pihak lain untuk menyerang kondisi stabilitas keamanan negara.
“Dalam menyikapi kemajuan teknologi, serta menghadapi tantangan ke depan, TNI Angkatan Laut harus memperkuat kemampuan sumber daya manusianya, untuk terus mengembangkan kreativitas dan inovasi,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Kasal Siwi juga mengingatkan, Hari Armada yang digelar tiap tahun, bukan sebatas seremonial. Namun, lebih pada momentum bagi prajurit matra laut dalam menghargai nilai heroisme dan semangat pengabdian tanpa pamrih.
“Jangan sekadar seremonial. Jadikan momentum seperti para pendahulu kita dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan,” tandasnya.