GRESIK, BANGSAONLINE.com - Puluhan warga yang ekonominya terbilang mampu di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, tiba-tiba mengundurkan diri dari daftar penerima program keluarga harapan (PKH) maupun bantuan pangan nontunai (BPNT).
Hal ini pasca pemerintah desa (Pemdes) setempat berinisiatif menempelkan stiker bertuliskan "Keluarga Miskin" di dinding warga penerima bantuan. Hingga Jumat (6/12), totalnya ada 20 penerima bantuan PKH dan BPNT yang mengundurkan diri.
Baca Juga: Entaskan Kemiskinan, Wakil Bupati Gresik Minta PKH Tepat Sasaran
Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim mengungkapkan, ide penempelan stiker di rumah warga tersebut tertuang dalam Keputusan Kepala Desa Sekapuk, tentang penempelan stiker atau label bagi warga miskin penerima bantuan.
Meski baru hari pertama diberlakukan, cara tersebut ampuh untuk mengusir orang kaya yang menerima bantuan pemerintah. Ada puluhan keluarga yang langsung mengundurkan diri dari penerima bantuan.
"Bisa jadi mereka malu ketika ditempeli stiker itu. Meskipun rumahnya bagus kalau tak mau mundur ya tetap ditempeli stiker ini," ujar Halim.
Baca Juga: Sekretaris DPC Gerindra Gresik Sebut Politisasi PKH untuk Caleg Jadi Bahasan Koalisi Indonesia Maju
Halim membeberkan, dari data Pemdes Sekapuk ada 205 KK penerima PKH, 18 KK di antaranya mengundurkan diri. Sedangkan 2 penerima BPNT juga mundur, karena menolak rumahnya ditempeli stiker.
"Hari pertama dapat 25 rumah, sebab door to door, wajib ketemu langsung sama orangnya. Program ini masih terus berjalan, sebab jangan sampai orang kaya namun menerima hak orang yang prasejahtera," jelasnya.
Halim menyatakan, pihak desa membuat tiga stiker dengan warna berbeda. Stiker hijau merupakan kategori keluarga miskin yang hamil dan menyekolahkan anak, kemudian stiker kuning merupakan keluarga miskin ada yang sakit baik fisik maupun mental.
Baca Juga: LSM Tanyakan Keberanian DPRD Gresik Bongkar Skandal Mobilisasi PKH untuk Pemenangan Bacaleg
"Juga ada stiker merah berarti keluarga miskin ada lansia di atas 70 tahun. Sederhananya gini, agar juga para tetangga peka dengan kondisi tersebut. Jika ditempeli ya benar-benar prasejahtera dan ayo dibantu," pungkas dia. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News