TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Perseteruan PDIP dan PKB di Pilkada Trenggalek 2015 yang lalu diprediksi oleh pengamat politik akan kembali terulang di Pilkada Trenggalek 2020 mendatang. Pernyataan ini disampaikan oleh Nur Rochmad Aghani, pengamat politik Trenggalek, Jumat (6/12).
"PKB masih akan menjadi rival PDIP di Pilkada 2020," tulis Ghani melalui pesan WhatsApps.
Baca Juga: Daftar Bacabup ke PKB, Mugianto Siap Tantang Petahana di Pilkada Trenggalek 2024
Ghani memaparkan kemungkinan PKB dan PDIP akan saling berhadapan di Pilkada 2020, karena PDIP kemungkinan besar mengusung Moh. Nur Arifin sebagai Calon Bupati Trenggalek.
Sementara PKB yang merupakan partai pemenang pemilu legislatif tahun ini, tentu tak mau kehilangan gengsi untuk tidak mengusung Calon Bupati dari PKB.
"Di sinilah letaknya, kenapa saya katakan PDIP dan PKB akan menjadi rival di pilkada 2020 nanti," tandasnya.
Baca Juga: Siap Jadi Petahana, Syah Natanegara Kembalikan Formulir Bacawabup ke PDIP dan PKB Trenggalek
Ditanya kemungkinan koalisi antara PDIP dan PKB menjelang Pilkada 2020 nanti, Ghani memprediksi bahwa hal tersebut sulit tercipta. Pasalnya kedua parpol tersebut akan mengusung kadernya masing-masing sebagai calon bupati dan mereka akan saling berebut jabatan Bupati di periode lima tahunan sekali itu.
"Koalisi antara PDIP dan PKB kemungkinan sulit terbangun, sebab PDIP telah memiliki jago sendiri. Begitupun PKB inginnya mereka punya bupati. Mereka nanti akan saling memperebutkan jabatan bupati, lihat saja nanti," jelasnya.
"Arifin sebagai petahana tentu tidak akan mau ditempatkan sebagai wakil bupati bila terjadi koalisi antara PDIP dan PKB. Begitu pula sebaliknya dengan PKB, tentu tak bersedia kadernya ditempatkan sebagai orang nomor dua, karena PKB menyandang sebagai partai pemenang pemilu legislatif," tambahnya. (man/ian)
Baca Juga: Rizky Sembodo Kembalikan Formulir Bacawabup Trenggalek ke PDIP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News