BangsaOnline.com - Setiap tahun permukaan air laut semakin naik hingga 1-3 mm per tahunnya.
Hal itu tak lain disebabkan oleh pemanasan global dan perubahan iklim.
Tercatat hingga sekarang permukaan air laut naik lebih dari 1.200 meter.
Jika permukaan air laut terus menambah dari tahun ke tahun, sudah
dipastikan pulau-pulau kecil yang ada di dunia ini akan tenggelam.
Seperti dilansir Liputan6.com, berikut beberapa negara kepulauan yang diprediksi akan tenggelam di masa mendatang.
6. Kiribati
Negara pertama yang diprediksi tenggelam adalah Negara Kiribati.
Terletak di Oceania, Samudera Pasifik, negara ini termasuk sebagai
negara yang paling sedikit menyumbang polusi karbon yang menyebabkan
pemanasan global, tapi terkena dampaknya merupakan yang paling parah.
Sekitar 105 ribu penduduk dari 33 pulau kecil di negara ini sudah
mengungsi karena tempat tinggal mereka sudah mulai tenggelam. Untuk
menampung semua pengungsi, Presiden Kiribati, Anote Tong, sempat membeli
lahan di Kepulauan Fiji. Sayangnya, pulau tersebut juga sama-sama
terletak di Samudera Pasifik dan berisiko tenggelam. Pada akhirnya,
Presiden Tong meminta bantuan Selandia Baru untuk mengungsi.
5. Maladewa
Maladewa termasuk negara yang sangat indah dengan panorama alam serta
pantainya yang menakjubkan. Namun sayangnya, negara kepulauan ini hanya
memiliki permukaan tanah setinggi 1,5 meter di atas permukaan laut. Hal
itulah yang membuat negara yang terletak di sebelah barat daya Srilanka,
Samudera Hindia ini berisiko tinggi tenggelam.
Hingga sekarang, sekitar 1.990 pulau kecil dan pulau karang sudah
terendam air laut. Oleh karena itu, Presiden Maladewa, Mohamed Nasheed
berencana memindahkan sekitar 350 ribu warganya ke Australia.
4. Ghoramara
Sejak tahun 1969, negara yang terletak di Seletan India ini sudah mulai
tenggelam karena permukaan air laut yang terus naik ditambah mencairnya
es di pegunungan Himalaya. Setiap tahunnya permukaan air di daerah teluk
Bengal naik drastis. Dan pada tahun 2006, pulau ini sudah tenggelam
sampai dua pertiganya. Hingga sekarang sudah lebih dari tujuh ribu
penduduk negara ini diungsikan.
3. Shishmaref
Shishmaref meupakan sebuah kota dan desa yang terletak di Alaska,
Amerika Serikat. Setiap tahunnya, daerah ini mulai kehilangan tanahnya
sekitar 3,3 meter. Hal itu tak lain disebabkan oleh banyak es yang
mencair akibat pemanasan global serta perubahan iklim yang membuat
wilayah tersebut sering dihantam badai dhasyat.
Sekitar 600 penduduk di wilayah tersebut terancam keberadaannya dan
mereka terpaksa harus mengungsi. Saat ini dari 213 desa di Alaska sudah
rusak karena hal yang sama.
2. Tuvalu
Dulunya, Tuvlu dikenal sebagai Kepulauan Ellice yang terletak di antara
Hawaii dan Australia di Samudera Pasifik. Sama halnya dengan negara
tetangganya, Kiribati, Tuvalu juga terancam tenggelam.
Sepuluh tahun yang lalu pemerintah Tuvalu sudah meminta Australia untuk
mengungsikan penduduknya ke sana. Hal itu dikarenakan wilayah tertinggi
di negara ini hanya mencapai 4,5 meter di atas permukaan laut. Bahkan
pulau-pulau besar di sana sudah terendam setengahnya, sementara
pulau-pulau kecilnya sudah ditelan air laut.
1. Indonesia
Sebagai negara kepulauan, Indonesia, negara yang kita pijak sekarang ini juga mungkin saja tenggelam.
Menurut Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan
Perikanan, sejak tahun 2005 Indonesia sudah kehilangan 24 dari 17.504
pulau-pulau nya. Bahkan pada tahun 2030 nanti Indonesia diprediksi akan
kehilangan 2 ribu pulau jika tak ada perbaikan lingkungan.
Pulau-pulau yang terancam tenggal di antaranya ratusan pulau kecil di
perairan Maluku, Pulau Batu Beranting, Nipa, Putri dan Pelampong di
daerah Batam, dan pulau Samalona di pantai Sulawesi Barat.
Itulah beberapa negara yang diprediksi akan tenggelam karena
meningkatnya permukaan air laut dari tahun ke tahun. Hal itu tak luput
dari prilaku kita yang terus merusak lingkungan sehingga menyebabkan
pemanasan global. Jika kita tak merubah perilaku terhadap lingkungan,
tah memungkinkan puluhan tahun mendatang banyak pulau-pulau yang akan
tenggelam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News