JEMBER, BANGSAONLINE.com - Sepanjang Bulan November 2019 ini, sudah ada puluhan ular kobra yang tercatat menyerang wilayah perumahan warga di Kabupaten Jember. Berdasarkan data yang dihimpun Mako Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Jember, di Jalan Danau Toba, Kecamatan Sumbersari, ada sekitar 40 ular kobra yang masuk ke wilayah permukiman warga.
Namun demikian, menurut Komandan Mako Damkar B Suharto, dari puluhan ular kobra itu, hanya 5 yang diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Kabupaten Jember.
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
"Kelimanya itu saat ini sudah dikembalikan ke habitatnya di Pulau Nusabarong. Data sekitar 40 ular itu, kami dapatkan dari warga yang mana ular itu sudah dibunuh," kata Komandan Mako Damkar Pemkab Jember Suharto saat ditemui wartawan, Senin (9/12/2019) siang.
Ia menjelaskan, untuk serangan ular kobra itu, paling banyak terjadi di wilayah permukiman warga. "Pertama itu di perumahan Tegal Besar Permai 1, kemudian Perumahan Jubung, kemudian di salah satu gudang tembakau di Jember, juga terakhir di Masjid Jami' Al Baitul Amin Jember," sebutnya.
Selain serangan ular kobra, kata Suharto, pernah terjadi laporan warga adanya ular python di sekitar Fakultas Kedokteran Unej. "Hanya satu ekor, dan juga pernah ada seekor monyet juga yang kita amankan," katanya.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
Lebih jauh Suharto menjelaskan, munculnya fenomena serangan ular kobra yang terjadi di Kabupaten Jember ini, diduga karena adanya perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim penghujan. "Jadi karena habis kondisi panas, kemudian menjadi dingin, dan lembab. Hal ini yang membuat ular-ular ini bermunculan," ungkapnya.
Terkait penanganan terhadap serangan ular kobra ini, nantinya pihak damkar bersama stakeholder terkait, yakni juga BPBD Jember akan bersinergi melakukan sosialisasi ke masyarakat.
"Nantinya kami akan sosialiasi ke masyarakat bagaimana penanganannya, segera melapor jika ada ular dan jangan ditangani sendiri, karena ular kobra yang ukuran kecil itu yang paling berbahaya. Karena sekali gigit bisanya banyak yang dikeluarkan," katanya.
Baca Juga: Ramalan Shio Selasa 22 Oktober 2024: Naga Nikmati Kemudahan, Kuda Lebih Bermakna
"Selain itu, dimungkinkan nantinya kita di mako juga ada kandang sementara, sehingga jika ada tangkapan ular lagi. Bisa kita amankan dengan baik. Karena kapan hari sempat ada ular kobra yang lepas di mako, setelah sebelumnya kita sudah amankan," imbuhnya. (jbr1/yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News