Unipa Kenalkan Mesin Pengering Kerupuk Melarat Elektrik pada UMKM Desa Grabagan

Unipa Kenalkan Mesin Pengering Kerupuk Melarat Elektrik pada UMKM Desa Grabagan Para pelaku UMKM Kerupuk Melarat foto bersama tiga dosen Universitas PGRI Adi Buana Surabaya usai mendapatkan pelatihan menggunakan mesin pengering elektrik.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kerupuk Melarat berkembang di Desa Grabagan Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo sejak tahun 2010 dengan produktivitas rata-rata 40 kg per hari. Namun, ada kendala dalam proses penggorengan yang masih menggunakan mesin penggoreng kerupuk bertenaga manusia (konvensional), sehingga kuantitas produk belum maksimal.

Hal inilah yang menggelitik tiga dosen Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, yakni Atmiasri, S.T., M.T., Ir. Rony HR Fora, S.T., M.T., dan Linda Dwi Rohmadiani, S.T., M.T. Mereka melakukan kegiatan pengabdian masyarakat guna menyelesaikan permasalahan tersebut.

Baca Juga: Umaha Sidoarjo Gelar Gala Night Peringati Satu Dasawarsa yang Dimeriahkan Cak Lontong

"Program yang ditawarkan kepada para pengusaha UMKM di Desa Grabagan kali ini adalah penggunaan mesin pengering kerupuk melarat elektrik tipe kabinet menggunakan LPG sebagai pengganti mesin tenaga konvensional," terang Atmiasri, Kamis (12/12). Dengan menggunakan mesin pengering elektrik, maka produksi lebih efisien kurang lebih 320%. Selain itu juga lebih bersih dan menghemat lahan.

Atmiasri menjelaskan, jika hanya mengandalkan cuaca, para pengusaha membutuhkan waktu 1-2 hari di musim kemarau. Sedangkan di musim penghujan lebih lama, kurang lebih 3 hari untuk proses pengeringan.

"Metode ini tidak efisien dari segi waktu, panas fluktuatif dan terkontaminasi debu dari udara dan sudah dipastikan produksi kerupuk mengalami penurunan sekitar 10% atau di saat musim penghujan, bahkan bisa gagal karena kerupuk ditumbuhi jamur," terangnya.

Baca Juga: Wartawan Forwas Berbagi Pengalaman dengan Mahasiswa Umsida

Kaprodi Teknik Elektro ini menjelaskan, dengan menggunakan teknologi tepat guna dapat mengembangkan usaha kerupuk melarat menjadi semakin meningkat produktivitas industri dan lebih efisien dalam produksi. Yang awalnya jumlah produksi hanya menghasilkan 30-40 kg per hari dengan menggunakan teknologi ini hasilnya akan meningkat 20-40%.

Rony HR Fora menerangkan, dengan mesin pengering bertipe cabinet dryer, kerupuk yang akan dikeringkan diletakan di atas rak (cabinet), sumber panas (nyala api kompor) diletakkan di bagian bawah dari mesin, kapasitas pengeringan 8 kg/jam, sehingga kerupuk mitra sebanyak 40 kg dapat dikeringkan dalam waktu 5 jam. Sebelumnya, saat pengeringan tanpa mesin, dikeringkan selama 16 jam (2 hari). "Nah, kondisi ini menunjukkan adanya efisiensi waktu sebesar 320%,"ungkapnya.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Beri Penghargaan 7 Camat di Jatim atas Inovasi dan Kolaborasi Pelayanan

"Kelebihan dari penggunaan mesin pengering ini, hasil pengeringan menjadi lebih bersih, terlindungi dari debu dan kotoran lain di udara, pengeringan dapat dilakukan kapan saja, tidak tergantung dari cuaca dan terik matahari, dan tidak membutuhkan ruangan yang luas," imbuh Rony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO