SIDOARJO (BangsaOnline) - Meski program Keluarga Berencana (KB) sudah berlangsung sejak lama, namun kenyataannya masyarakat masih ada yang tidak mengerti dan faham atas program yang mengusung semboyan Dua Anak Cukup tersebut. Demikian hasil kesimpulan Djarot Meidi Budi Utomo, mahasiswa dari Universitas Brawijaya (Unbraw) Malang yang tengah mengambil gelar Doktor (S-3) melalui sebuah penelitian tentang Model Strategi Komunikasi terhadap Program Keluarga Berencana di Kabupaten Sidoarjo.
Djarot Meidi Budi Utomo mengungkapkan, dari data riset yang dilakukannya, rata-rata mereka membenarkan jika sosialisasi atau penyuluhan tentang KB ini sangat kurang didapat masyarakat pedesaan.
Baca Juga: Peneliti Temukan Kandungan Magic Mushroom Mampu Redakan Depresi
Sedangkan menurut Emy (24) warga Desa Singopadu Tulangan yang menjadi salah satu responden dari puluhan responden penelitian menyatakan, saat ini sudah jarang sekali mendapatkan informasi tentang KB, baik itu secara lisan, verbal maupun audio visual seperti Iklan Layanan Masyarakat yang dilakukan pemerintah.
“Namun, sekitar tahun 2000 an pihak pemerintah pernah mengenjot tentang iklan baik ditelevisi mapun di iklan media lainnya,” katanya, saat melakukan pertemuan dengan para ibu di Pendopo Kecamatan Tulangan. Rabu (10/12).
Tak hanya itu, Siti Aminah (34) warga Desa Tulangan Kecamatan Tulanagan juga mengaku saat ini minimnya pengetahuan dan penyuluhan tentang KB. Perempuan usia 34 itu menyarankan sasaran dalam penyuluhan KB itu bukan hanya ibu-ibu saja, melainkan pihak Pria pun juga diberi wawasan KB.
Baca Juga: Guru Besar Ini Dua Minggu Makan Mie Instan, Demi Uang Rp 100 Juta untuk Beli Peralatan Penelitian
Sementara itu, Yayuk Yuliati M.S selaku promotor penelitian menyatakan, dengan adanya penelitian ini, nantinya akan mendapatkan suatu cara bagi pemerintah dalam sosialisasi program KB ke masyarakat.
Menurutnya, apabila program KB dapat diserap informasinya oleh masyarakat, bisa dipastikan jumlah kelahiran di Indonesia khususnya di Sidoarjo akan menurun. Mengingat jumlah penduduk di Sidoarjo sekarang meningkat namun lahan yang ada tidak bertambah. “Maka, program KB dapat menekan angka jumlah pertambahan penduduk.,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News