JOMBANG, BANGSAONLINE.com-Pengurus Wilayah Pencak Silat NU Pagar Nusa Jawa Timur periode 2019-2024 mulai menunjukkan kinerjanya. Setelah dilantik di Parkir Timur Delta Plasa Surabaya pada 27 Oktober 2019 lalu, Pagar Nusa Jatim langsung menggelar Kejurda Festival dan Rapat Pimpinan (Rapim).
"Kejurda ini terselenggara dengan klasifikasi usia, anak-anak, pra remaja, remaja, dan dewasa. Pada acara kali ini, kami sekaligus mengadakan rapat pimpinan wilayah " kata H Abdul Muchid, SH, Ketua PW Pagar Nusa Jawa Timur saat pembukaan acara Grand Final Festival dan Rapat Pimpinan Pagar Nusa Jatim di GOR Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, Jumat (20/12/2019).
Baca Juga: Khofifah Didoakan Lanjut sebagai Gubernur Dua Periode oleh Pendekar Pagar Nusa se-Jatim
(Para pengurus PW Pagar Nusa Jawa Timur. Foto: bangsaonline.com)
Acara ini semula akan dibuka Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Zainuddin Amali. Namun ia batal hadir karena mendampingi Presiden Jokowi. “Katanya Menpora mau datang besok (Sabtu-red),” kata Abah Muchid – panggilan Abdul Muchid - kepada BANGSAONLINE di sela-sela acara pembukaan.
Baca Juga: Tambah Wawasan soal Dunia Jurnalistik, Siswa SMA AWS Kunjungi Kantor HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE
Acara Grand Final Kejurda dan Rapat Pimpinan Pagar Nusa Jatim ini akhirnya dibuka oleh Kadispora Jatim Supratomo, M.Si. Dalam sambutannya, Supratomo menegaskan pentingnya Pagar Nusa banyak menggelar acara pelatihan bagi para pelatih. Sebab dari para pelatih yang berkualitas itulah para atlet Pagar Nusa akan menjadi atlet berkualitas dan banyak meraih juara.
Tampak hadir para pendekar Pagar Nusa dan ribuan peserta dari 38 kabupaten dan kora seluruh Jawa Timur. Dari jajaran pengurus Pagar Nusa Jawa Timur hadir HM. Sholahul 'am Notobuwono (Gus Aam), Sholahuddin, M. Mas'ud Adnan, Lia Istifhama, Nur Syamsiyah dan beberapa pengurus Pagar Nusa lainnya.
Baca Juga: Terlibat Politik Praktis, Anggota Pagar Nusa Kota Kediri Terancam Sanksi
Acara ini cukup semarak terutama saat ditampilkan atraksi pencak silat dari kontingen Surabaya. Rencananya acara ini akan berlangsung selama tiga hari.
Gus Aam selaku ketua panitia Kejurda berharap pencak silat tetap lestari. "Minimal kita berusaha agar pencak tradisional tetep bertahan. Jangan sampai kalah dengan yang import. Dan Pagar Nusa sendiri bukan hanya kultur NU, tapi juga asli kultur Indonesia. Harapan kami ya bisa diadakan setiap tahun," terang Gus Aam yang juga Katib Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News