BANGSAONLINE.com - Prosesi pemakaman Jenderal terkuat Iran, Qasem Soleimani (62), yang tewas dalam serangan drone AS, menewaskan 35 pelayat, dan 48 terluka, di Kota Kelahiran sang Jenderal, Kerman. Menurut laporan, dugaan sementara tewasnya pelayat ini karena serbuan musuh.
Diberitakan, tubuh Qasem Soleimani hancur ambyar, dan dikenali dari potongan tangan yang memakai cincin merah.
Baca Juga: Destinasi Wisata Terpopuler di Jepang: Panduan Lengkap untuk Liburan Anda
Pirhossein Koulivand, kepala layanan medis darurat Iran, sebelumnya berbicara melalui telepon ke TV pemerintah dan mengonfirmasi penyerbuan itu terjadi.
"Sayangnya karena penyerbuan itu, beberapa rekan kami telah terluka dan beberapa telah tewas selama prosesi pemakaman," kata Pirhossein.
Yang jelas, sebuah prosesi pemakaman di Teheran pada hari Senin, diikuti lebih dari satu juta orang. Mereka memadati jalan-jalan di Teheran. Jenazah jenderal dibawa ke kota suci Qom di mana upacara di kuil Masumeh diadakan, sebelum penguburannya di Kerman, hari ini.
Baca Juga: Perjanjian Internasional Akhiri Pencemaran Plastik Gagal, Negosiasi Akan Dilanjut Tahun Depan
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menangisi peti mati jenderal selama doa-doanya. Pelayat terlihat mengibarkan bendera dan mengutuk AS atas pembunuhan Jenderal.
Kematian Soleimani telah memicu seruan di seluruh Iran untuk membalas dendam kepada Amerika, atas pembunuhan yang secara drastis meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
Kemarin, pemimpin Garda Revolusi Iran Hossein Salami mengancam akan menghancurkan sekutu AS atas pembunuhan itu, karena memicu tangisan dari rakyat. "Kematian bagi Israel!," teriak mereka.
Baca Juga: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh di Teheran, Pelakunya Diduga Agen Israel
Pemakaman ini adalah suatu kehormatan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi seorang pria yang dipandang rakyat Iran sebagai pahlawan nasional, yang memimpin Pasukan Ekspedisi Pengawal Quds.
Sebelumnya, Presiden Trump memerintahkan serangan dengan drone, setelah mengklaim Soleimani bertanggung jawab atas pembunuhan orang Amerika di Irak, dan Trump merencanakan serangan lebih lanjut.
Soleimani (62) tewas oleh dua rudal yang ditembakkan dari pesawat MQ9 Reaper, di bandara Baghdad.
Baca Juga: Kesemek Glowing asal Kota Batu, Mulai Diminati Masyarakat Indonesia Hingga Mancanegara
Zeinah, putri Soleimani, secara langsung mengancam militer AS di Timur Tengah dan disambut dengan sorak-sorai dari rakyat Iran.
Dia berkata: "Keluarga para prajurit Amerika ... akan menghabiskan hari-hari mereka menunggu kematian anak-anak mereka."
Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Jenazah Jendral Sulaemani diketahui dari potongan tangan yang memakai cincin.
.
Baca Juga: Tragedi Cinta Tanpa Malu, Sopir Truck Jadi Malapetaka Wanita Iran
Baca Juga: Arab Saudi-Iran Rukun Lagi, Kini Sama Pro China, Tinggalkan Amerika?
Baca Juga: China Kecam Aksi AS Tembak Balon Udara yang Dituduh Alat Mata-mata
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News