BLITAR, BANGSAONLINE.com - Bupati Blitar Rijanto meminta seluruh jajarannya mulai dari Kades, Camat, hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) siap siaga. Dia meminta tak ada yang saling menyalahkan dan melempar tanggung jawab saat bencana bencana datang.
Hal ini ditegaskan Rijanto saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana di halaman Pemkab Blitar di Kanigoro, Rabu (8/1/2020).
Baca Juga: Satu Orang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Hujan dan Angin Kencang di Blitar
"Saya harap semuanya bersinergi menghadapi musim cuaca ekstrem ini. Kita tak bisa menghindari bencana, tapi kita bisa mengurangi dampak bencana. Mulai dari Kades, Lurah, Camat, hingga OPD harus siap setiap saat koordinasi dengan BPBD, Tagana, TNI, dan Polri jika ada kerawanan di wilayahnya masing-masing," tegas Rijanto.
Bupati Blitar Rijanto juga meminta camat dan kepala desa standby di wilayahnya masing-masing.
"Semua camat dan kades harus standby. Jangan bepergian jauh. Utamanya ketika curah hujan tinggi. Hal ini untuk memudahkan koordinasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana," tegasnya.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Blitar Dihentikan, Berikut Penyebabnya
Sementara Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ahmad Cholik menyampaikan ramalan BMKG Jawa Timur, puncak musim hujan terjadi Januari hingga Februari 2020. Curah hujan tinggi ini sangat berpotensi bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
"Kami dari BPBD mengimbau masyarakat waspada. Masyarakat juga harus melakukan upaya pencegahan bencana. Mulai dari hal-hal kecil," kata Cholik.
Lebih lanjut, dia mengatakan di Kabupaten Blitar ada beberapa wilayah yang berpotensi bencana tanah longsor. Utamanya wilayah bagian Blitar Utara, seperti Kecamatan Garum, Doko, Gandusari. Kemudian, Kecamatan Nglegok juga ada yang berpotensi longsor karena berada di wilayah lereng Gunung Kelud.
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Pangan, Polres Blitar Tanam Jagung di Lahan Kosong
Sedangkan potensi tanah longsor lainnya juga ada di wilayah Blitar Timur seperti Wlingi, Kesamben dan Selorejo. Ditambah wilayah Selatan juga ada yang berpotensi tanah longsor yakni di Kecamatan Wates dan Bakung.
"Sementara untuk banjir kita fokus di Sutojayan hingga ke utara masuk wilayah Kademangan. Kalau puting beliung bisa wilayah barat mulai dari Wonodadi, Udanawu hingga Selorejo. Jadi seperti garis lurus dari barat ke timur," terangnya. (ina/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News