PACITAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 2.200 keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) di Kabupaten Pacitan dikabarkan tak bisa menerima bantuan pangan non tunai (BPNT) pada Januari ini. Pasalnya, kartu anjungan tunai mandiri (ATM) yang mereka pegang mengalami kendala sistem perbankan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) setempat, Sunaryo membenarkan permasalahan yang dialami 2.200 KPM ini. "Total seluruhnya ada 46 ribu keluarga penerima manfaat, dan yang mendapatkan pendampingan sekitar 22 ribu," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (9/1).
Baca Juga: Bansos Beras Diharapkan Lanjut, Presiden Jokowi Janji Akan Bisiki Prabowo
Menurut Sunaryo, tidak cairnya BPNT tersebut dikarenakan anggaran dari Kementerian Sosial memang belum dicairkan. Sebab, saat ini masih ada pemeriksaan. "Jadi nggak ada masalah. Hak mereka akan dirapel bulan Februari nanti," jelas mantan Kadis Perhubungan ini.
Terkait kendala tersebut, ia telah memberikan sosialisasi kepada para pendamping PKH untuk menyampaikan klarifikasi ke keluarga penerima manfaat. "Diharapkan mereka memahami, sebab ini kebijakan dari pusat," tuturnya.
Sementara itu sebagaimana diketahui, setiap KPM PKH mendapatkan BPNT senilai Rp 110.000. Dana tersebut tidak bisa diambil tunai, melainkan hanya bisa dibelanjakan beras sebanyak 10 kg dan selebihnya untuk penebusan telur.
Baca Juga: Bansos PKH BPNT BLT Tidak Cair? Coba Lakukan Langkah ini
"Yang utama beras sebanyak 10 kg. Karena harga beras mengalami fluktuatif, sisa dari penebusan beras baru dikonversi dengan telur ayam. Sehingga, setiap bulan jumlah telur yang diterima tidak sama, bergantung harga beras pada bulan penebusan," tandasnya. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News