JEMBER, BANGSAONLINE.com - Seorang perempuan berinisial NV (27) warga Kecamatan Jombang, Jember, Jawa Timur, menjadi korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum driver ojek online (ojol) bernama Nurul Hidayat warga Kecamatan Rambipuji.
Atas peristiwa yang dialaminya tersebut, ibu satu anak itu melapor ke Mapolres Jember untuk meminta pertanggungjawaban hukum. Kejadian yang dialami NV berawal saat ia memesan layanan ojol untuk mengantarkannya dari hotel tempatnya menginap menuju tempatnya bekerja di sekitar Pasar Sabtuan, Kecamatan Kaliwates.
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
"Saat itu saya bersama anak saya umur 3 tahun pesan ojol, minta antar ke tempat kerja. Saya datang ke Jember Rabu (29/1/2020) malam. Menginap di hotel dekat Terminal Tawangalun, karena kemalaman mau ke tempat kerja saya," kata NV saat ditemui di Mapolres, Jumat (31/1/2020).
Setelah bermalam di hotel, Kamis (30/1/2020) siang sekitar pukul 12.00 WIB, korban memesan ojol untuk mengantar ke tempat kerjanya. "Di tempat kerja saya ada mesnya, saya pesan ojol untuk mengantar bersama anak saya. Saat itu situasinya hujan, saya juga memegangi anak saya dengan membawa tas. Selama perjalanan tidak ada komunikasi, saya banyak ngobrol dengan anak saya," katanya.
Namun sesampainya di tempat tujuan, kurang lebih setengah jam kemudian, masuk pesan pendek lewat WhatsApp yang mengatakan ingin berkenalan dengan korban.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
"Saya kira teman yang iseng, karena mengajak kenalan. Saya tanggapi positif dan baik. Akhirnya mengaku abang ojol yang mengantar saya. Tapi kok dari chat itu semakin ngelunjak, sampai ada kalimat 'saya jadi pengen setelah melihat perut embak'. Karena saat itu saya ingat akan pakai jaket, baju saya sedikit tersingkap ke atas," jelasnya.
Korban pun merasa tersinggung dengan tindakan tersebut, dan merasa dilecehkan. "Saya ingatkan bahwa saya punya anak dan jangan kurang ajar. Bahkan saya melaporkan perbuatan tidak menyenangkan itu ke aplikasi ojol dan memberi penilaian paling rendah," ujarnya.
Karena merasa dilecehkan dan tersinggung, korban pun melapor ke mapolres.
Baca Juga: Gagas Kampanye Riang Gembira, Khofifah Berbagi BBM untuk Ratusan Ojol di Sidoarjo
"Karena ini sebagai bentuk pelajaran bagi ojol itu. Karena perbuatan ini tidak sekali ini. Dulu saya pernah mengalami hal sama, tapi driver ojolnya beda. Dulu saya laporkan, tapi tidak ada tindakan dari aplikasi. Karena ini kedua kalinya, saya lapor ke polisi dan minta pertanggungjawaban hukum," tegasnya.
NV merasa kecewa dengan perilaku driver ojol tersebut. Sebab, aplikasi ojol itu selalu dia gunakan untuk beraktivitas mengantar ke tempat tujuan. "Saya tidak punya kendaraan, otomatis saya selalu menggunakan aplikasi ojol. Tapi karena hal ini saya trauma, dan biar polisi yang bertindak," tukasnya.
Baca Juga: Polres Ngawi Bekuk Pelaku Pelecahan Seksual Bermotor, Motifnya Habis Nonton Video Porno
Laporan korban diterima bagian Reskrim Polres Jember dan diterbitkan surat laporan polisi. "Kata polisi yang terima laporan nanti akan dikaji dari kalimat di chat WhatsApp itu, untuk memastikan persoalannya," pungkasnya. (ata/yud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News