GRESIK (bangsaonline) - Kasus penyanderaan yang dialami oleh Zahriani Putri Agustin (9), siswi kelas 4 SDN Tlogopatut -2 Kecamatan Kebomas, menyita banyak perhatian petinggi Gresik. Kamis (18/12/2014) ada tiga petinggi Gresik yang menjenguk korban penyanderaan yang dilakukan oleh Fuad AS (39), warga Jalan Saleh Sungkar Kecamatan Lombok Barat, Mataram.
Mereka adalah Bupati-Wabup Gresik, Sambari Halim Radianto-Moch Qosim. Didampingi Camat Kebomas Jaerudin, sekitar pukul 08.00 WIB menjenguk korban. Kemudian, sekitar pukul 10.00 WIB disusul Kapolres AKBP E Zulfan bersama Wakapolres Kompol Alfian.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Saat dijenguk bupati-wabup, Zahriani sudah mulai ceria. Rasa traumanya berangsur-angsur membaik. Itu terlihat dari puteri pasangan Agus Siswanto dan Nur Fadilah yang sudah mau berbicara dan menjawab pertanyaan. Bibir korban kerap terlihat tersenyum dan berbicara.
Ketika menjenguk korban, bupati-wabup langsung masuk rumah Zahrini yang sederhana. Mereka kemudian masuk di kamar korban. Seolah sudah kenal dengan yang datang, Rani, begitu panggilan akrabnya yang mulanya masih terbaring kemudian bangun. Bahkan, Rani bersedia dipangku oleh bupati-wabup.
Karena melihat Rani mulai tegar, Qosim mencoba bertanya. “Kalau besar Rani pingin jadi apa?" tanya Wabup. “Pingin jadi Polwan,” yang langsung dijawab Rani. Wabup pun melanjutkan perbincangan dengan Rani. “Kalau pingin jadi Polwan, Rani harus rajin belajar. Supaya pinter dan jadi Polwan,” pinta dia sambil mengusap-ngusap rambut bocah mungil tersebut.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Sementara Anggota Kodim 0817 Gresik Kapten Suwanto yang menyelamatkan Rani saat penyanderaan menyanggupi akan mengajak Rani jalan-jalan. “Lho pakde Suwanto ikut, nanti kalau Rani sudah sehat bisa jalan-jalan dengan pakde Suwanto,” kata Suwanto.
Ibu korban, Nur Fadilah menuturkan kalau anaknya sejak kejadian semalam sampai pagi sering diam. Bahkan saat bangun tidur tadi agak gemetar. “Alhamdulillah, sekarang sudah bisa diajak komunikasi dan mau bicara dengan Pak Sambari dan Pak Qosim,” jelas Nur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News