KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bambang Catur Widodo (60), warga Banjaran Gang 2 RT 01/RW 03, Kelurahan Banjaran, Kota Kediri, hidupnya sedang diuji.
Pasalnya, setelah ditinggal mati istri pertamanya, hidupnya jadi terlunta-lunta. Tidur di makam umum, disuruh pergi warga, tidur di Aula Kelurahan Banjaran, hingga harus berakhir di Mako Satpol PP Kota Kediri.
Baca Juga: Sekdakot Kediri Sambut Kedatangan Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya
Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri, Nur Khamid, menjelaskan bahwa awal mula Bambang harus dibawa ke Mako Satpol PP Kota Kediri adalah ketika yang bersangkutan dilaporkan, karena sudah beberapa hari tidur di Aula Kelurahan Banjaran.
Menurut Nur Khamid, dari hasil pemeriksaan, yang bersangkutan meninggalkan rumahnya di Banjaran, Kota Kediri, semenjak istrinya meninggal dunia. Kemudian Bambang menikah lagi dengan orang Trenggalek. Pada akhirnya, Bambang yang bekerja sebagai sopir di salah satu PO Bus ini jatuh sakit.
Dari pengakuannya, lanjut Nur Khamid, ketika sakit itu Bambang tidak diterima oleh keluarga istrinya di Trenggalek dan memutuskan pulang ke Banjaran. Apesnya, keluarga di Kediri ternyata juga sudah tidak ada, sehingga yang bersangkutan harus tidur di sekitar makam Banjaran.
Baca Juga: KSF ke-7 Tutup Hari Jadi ke-1145 Kota Kediri
"Saat tidur di makam itu, ada warga yang mengetahui dan warga menyuruh meninggalkan makam. Karena sudah diusir dari makam, maka dia tidur di sekitar gedung kelurahan dan Aula Kelurahan Banjaran. Sampai akhirnya dia dibawa ke Mako Satpol PP," kata Nur Kamid, Senin (3/2/2020).
Sampai berita ini diturunkan, Bambang masih berada di Mako Satpol PP Kota Kediri untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. (uji/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News