Jadi Langganan Banjir, Komisi C Minta Drainase Jalan Semeru Dibenahi

Jadi Langganan Banjir, Komisi C Minta Drainase Jalan Semeru Dibenahi Wawali Punjul Santoso saat memberikan pengarahan di hadapan Komisi C dan instansi terkait banjir Jalan Semeru.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Kawasan Jalan Semeru, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu yang menjadi langganan banjir, mendapat perhatian serius Komisi C DPRD Kota Batu.

Guna melihat dari dekat penyebab banjir itu, Selasa (4/1), anggota Komisi C didampingi Wawali Punjul Santoso, Sekda Zadim Effisiensi, Kepala DLH Arief Assidiq, Camat Batu, jajaran Polsek Batu, dan Lurah Sisir melakukan sidak ke lokasi yang berada di depan Kantor Kelurahan Sisir tersebut.

"Tujuan sidak ini karena kami prihatin. Tiap kali hujan deras, pasti di lokasi ini selalu banjir. Air meluap dari kali. Bahkan, dampaknya tidak hanya mengganggu arus lalu lintas di Jalan Semeru ini, tetapi juga banyak warga yang rumahnya kebanjiran," ujar Sudiono, anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Selasa (4/2).

Berdasarkan laporan BPBD Kota Batu, Senin (3/2) kemarin sekitar pukul 14.27 WIB, kawasan Jalan Semeru ini juga diterjang banjir. Penyebabnya, curah hujan tinggi sehingga mengakibatkan saluran drainase tidak dapat menampung air. Akibatnya, air meluap setinggi 30 cm dan menyebabkan delapan rumah warga terdampak, serta sempat mengganggu arus lalu lintas.

Menurut Sudiono, saluran air di jalan ini dimensinya terlalu kecil. Sehingga, tak cukup untuk menampung volume air yang terlalu besar dan mengakibatkan air meluber ke jalan dan rumah warga.

"Sementara solusinya gorong-gorong harus diperlebar. Titik utama di depan Kelurahan Sisir. Gorong-gorongnya kurang besar dan kurang dalam, sehingga air meluber ke jalan Semeru," jelasnya.

Komisi C juga menemukan fakta bahwa di bagian Timur tidak ada drainase, sehingga air langsung masuk ke rumah warga.

"Air dari alun-alun dan sekitarnya masuk ke depan Kelurahan Sisir. Sudetan ke timur tidak maksimal dan ada pipa PDAM besar di dalam drainase, sehingga ada sampah nyangkut. Ini juga jadi salah satu penyebab. Solusinya, harus dibongkar jembatan yang kurang besar itu," tambahnya.

Hal ini juga dipengaruhi pesatnya pembangunan di Kota Batu dan kurangnya resapan, akhirnya air meluber. "Perlu dipikirkan juga solusi pembagian pembuangan air supaya tidak hanya satu titik saja. Dinas PUPR rencananya hari ini akan membongkar jembatan yang terlalu kecil. Kemudian akan memperbaiki saluran dan pendalaman sungai," pungkasnya.

Sementara itu, Siswoyo salah seorang warga Jalan Semeru yang rumahnya juga terdampak banjir berharap, ada tindakan nyata dari instansi terkait untuk melakukan pembenahan di saluran drainase yang menjadi sumber penyebab banjir tersebut. Sebab, kata dia, dengan kondisi gorong-gorong di bawah jembatan yang terlalu kecil tidak mampu dilewati maksimal oleh derasnya air dari arah atas.

"Kami was-was terus mas kalau pas hujan deras. Terbukti warga di sini sudah dua kali mengalami kejadian serupa. Kalau tidak ada perbaikan segera, mungkin kejadian serupa akan terulang lagi," ujar warga RT 06, RW 09 Kelurahan Sisir ini. (asa/rev)