LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ribuan Petani Tambak Kabupaten Lamongan bergolak dan menggelar aksi demonstrasi menuntut Permentan Nomor 1 Tahun 2020 dibatalkan. Aksi berjalan kaki diawali dari depan Gedung Olahraga Jalan Basuki Rachmat dan menuju Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dilanjutkan ke Kantor Bupati Kabupaten Lamongan.
Saat tiba di depan Gedung DPRD Lamongan, para demonstran meminta para wakil rakyat membantu kesulitan yang saat ini sedang dialami ribuan petambak Lamongan.
Baca Juga: Pemkab Lamongan Bangun 35 Titik Sumur Bor untuk Petani Tembakau Melalui DBHCHT
Ketua DPRD Lamongan Abdul Ghofur ketika menemui para demonstran, berjanji membantu memfasilitasi para petani tambak agar mudah mendapatkan pupuk.
"Saya akan mendukung apa yang dilakukan para bapak dan saudara-saudara petani tambak Lamongan. Kita akan sampaikan kepada para pengambil kebijakan, supaya kebutuhan pupuk para petambak Lamongan tercukupi," ujarnya.
Namun, baru sekitar 10 menit menyampaikan dukungannya kepada para petambak, politikus PKB ini langsung dipaksa untuk ikut turun ke jalan untuk menemui Bupati Lamongan Fadeli untuk minta kejelasan mengenai ketersediaan pupuk petani tambak Lamongan.
Baca Juga: Lewat Metode Budi Daya Greenhouse, Produksi Melon di Lamongan Meningkat
Koordinator aksi, Yusuf Fadeli meminta kepada para wakil rakyat Lamongan untuk ikut serta berjalan menuju kantor bupati Lamongan. "Mari Pak Ketua dan para wakil rakyat kita sama-sama berjalan menuju Kantor Pemkab menemui Bupati Fadeli," ujar Yusuf.
Sukardi, salah satu petani tambak asal Kecamatan Karangbinangun mengatakan, demonstrasi yang dilakukan rekan rekan petani tambak Lamongan ini menuntut langkanya pupuk bersubsidi dan kalaupun ada harganya sangat mahal.
“Harga pupuk yang bisanya harga cuma Rp 95 ribu sekarang menjadi Rp 300 ribu dan ini jelas sangat mencekik petani,” ujarnya.
Baca Juga: Pemkab dan DPRD Lamongan Tanda Tangani Komitmen Anti Korupsi
Dikatakan Sukardi, sebelumnya petani mendapatkan subsidi, namun setelah mendengar subsidi akan dicabut harga pupuk menjadi mahal dan sangat memberatkan petani.
Sementara petani tambak dari Kecamatan Turi Sumedi menambahkan, pupuk di daerah begitu sulit dan harganya mahal.
“Biasanya saya mendapatkan harga murah sekarang begitu mahal dan susah didapat, membeli pupuk tidak seperti dulu, sudah dua bulan ini saya rasakan sulit membeli pupuk,” jelasnya.
Baca Juga: 7 Fraksi DPRD Lamongan Sampaikan Pandangan Umum Atas Raperda Pertanggungjawaban APBD 2023
Dirinya berharap harga pupuk tetap stabil seperti dulu, karena kalau harga masih mahal maka petani terancam merugi dan tidak bisa bertani lagi.
“Segera mungkin di kembalikan seperti semula harga pupuknya dan jangan sampai langka, karena kami petani benar-benar sangat membutuhkan,” katanya.
Bupati Fadeli menegaskan, pihaknya mengapresiasi apa yang dilakukan para petani tambak Lamongan. "Langkah yang diambil para petambak sangat tepat dan aksi demo ini akan mendukung apa yang selama ini kami perjuangkan sampai ke Kementerian Kelautan dan Pertanian, tapi semuanya butuh proses. Saya yakin apa yang dikehendaki para petambak akan segera terpenuhi," pungkasnya. (qom/ian)
Baca Juga: Tolak RUU Penyiaran, Jurnalis Lamongan Turun Jalan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News