JEMBER, BANGSAONLINE.com - Kondisi langkanya masker jenis N95 dialami buruh migran Indonesia (BMI) asal Jember, Jawa Timur. Erina Frataria, salah satu warga Jember yang ibunya bekerja sebagai BMI di Hongkong, mengaku sempat dimintai bantuan untuk mencarikan masker dari Indonesia.
Namun kondisi saat ini, pengiriman dari Indonesia ke Hongkong mengamlami kendala.
Baca Juga: Mengapa Aturan Durasi Karantina Sering Berubah-ubah?
"Masker sangat dibutuhkan saat ini di sana. Mau tidak mau harga berapa pun diambil dan dikirim ke Hong Kong. Bahkan saking langkanya, masker berwarna hijau yang diperuntukan untuk menghindari debu pun terpaksa digunakan," kata Erina saat dikonfirmasi wartawan di rumahnya, Selasa (11/2/20).
Padahal masker hijau yang umum itu, katanya, tidak maksimal untuk menangkal virus. "Tapi seadanya dipakai, agar menjaga udara dari virus corona itu," katanya.
Baca Juga: Rasional, Madu, Air Zam-Zam dan Kurma Tangkal Virus Corona, Ini Paparan Kiai Asep
Lebih lanjut, Erina menjelaskan permasalahan sulitnya mengirim masker ke Hong Kong. "Karena banyaknya pengiriman, menyebabkan ekspedisi yang mengirim pending. Jasa apapun sama untuk tujuan Hongkong," katanya.
Ia berharap kondisi ini segera ditemukan solusinya. "Saya berharap pemerintah Indonesia bisa memberikan solusi terbaik," katanya.
Baca Juga: Kurma Efektif Basmi Virus Corona, Ini Penjelasan Kiai Asep di Depan Ribuan Santri Barunya
Menurut Erina, kelangkaan masker N95 juga menjadi perhatian negara lainnya. "Seperti halnya yang dilakukan Jepang. Bantuannya sudah didistribusikan. Kata ibu saya di sana. Tapi persoalannya sama. Kembali lagi, karena tingginya permintaan, masih kurang mencukupi kebutuhan warga," tandasnya. (arak/yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News