MALANG, BANGSAONLINE.com - Upaya Provinsi Jatim dalam menangani stunting terus dilakukan. Berbagai elemen dikerahkan untuk bisa menurunkan angka stunting di Jatim, termasuk Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Timur yang gencar melakukan langkah-langkah antisipatif dalam menangani kasus stunting.
Kali ini, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Elestianto Dardak melakukan Monitoring Evaluasi (Monev) Stunting dan Kematian Ibu dan Bayi (KIB) di Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Rabu (12/2).
Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024
Di hadapan Kader PKK Pujon Kidul, Arumi mengingatkan pentingnya ketepatan dalam pencatatan kasus stunting. Dengan banyaknya sosialisasi, diharapkan tidak ada kesalahan dalam pencatatan kasus stunting ini.
“Kalau Kader PKK, saya lebih concern-nya ke edukasi pasti. Kalau penyuluhan sudah sering dilakukan. Tetapi pencatatannya adalah tugas PKK. Jangan sampai pencatatan itu salah,” kata Istri Wagub Jatim tersebut.
Lebih lanjut disampaikannya, tidak semua bayi pendek itu stunting. Perlu dilihat dan paham akan aspek-aspek lainnya terkait bayi stunting ini. Karena itu, Kader PKK harus tepat dalam melakukan pencatatan.
Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Nasional ke-60, Dinkes Kota Batu Bidik Sekolah Gelar Aksi Bergizi
“Kalau misalnya perspektifnya hanya pendek itu adalah stunting, nanti pencatatannya bisa salah. Yang harusnya tidak dicatat jadi dicatat,” tuturnya.
Dia juga memaparkan upaya lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi stunting di Pujon Kidul ini, yaitu pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Apalagi cocok dengan kondisi kesuburan lahan di Pujon Kidul. Serta memperhatikan pola asuh, pola makan, pola hidup bersih, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
“Dengan kondisi gizi yang baik, bisa menekan dan mengurangi stunting di sini. Harapannya tidak ada lagi stunting di sini dan Jatim,” imbuhnya.
Baca Juga: Pemkot Pasuruan Meriahkan Hari Ikan Nasional dengan Lomba Masak dan Senam Gemarikan
Terkait penekanan angka kematian ibu dan bayi, Arumi menjelaskan, Kader PKK terus melakukan pendampingan bagi ibu hamil, terutama yang berisiko tinggi.
“Ibu hamil risiko tinggi harus betul-betul didampingi. Satu ibu hamil harus didampingi satu kader, mengawasi dan mengontrol supaya kehamilannya bisa berjalan dengan baik, gizinya terpenuhi dengan baik untuk ibu dan janin,” pungkasnya sambil mengharapkan angka kematian ibu dan bayi bisa menurun secara drastis.
Seusai melakukan kunjungan di Pujon Kidul, Ketua Rombongan TP PKK Prov. Jatim melanjutkan monev di Pendopo Agung Pringgitan Kabupaten Malang.
Baca Juga: Satgas TMMD 122 Gandeng Pemkab Kediri Gelar Workshop Olahan Makanan Sehat
Arumi kembali menekankan kepada Kader PKK Kabupaten Malang, di era Sutainable Development Goals (SDGs), perlu melakukan penanggulangan angka stunting, kematian ibu dan bayi secara bersama-sama dari tingkat nasional hingga tingkat desa.
“Kalau kita kerjanya bersama-sama, keroyokan, kita pasti bisa. Saya minta bantuan dari ibu-ibu Kader PKK semua,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Malang Hj. Anis Zaida Sanusi menyampaikan bahwa peran PKK dalam pembangunan semakin meningkat, utamanya sebagai mitra pemerintah daerah. PKK Kabupaten Malang terus berkomitmen untuk menekan angka stunting di wilayahnya. Di samping itu, peran PKK juga diharapkan bisa berfungsi memperkuat Pemerintah Kabupaten Malang. (mdr/rev)
Baca Juga: Pesan Pj Wali Kota Kediri saat Buka Workshop Bina Keluarga Remaja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News