PASURUN, BANGSAONLINE.com – Bekerja sama dengan Menkopulhukam, Kementerian Agama (Kemenag) menggelar workshop dan diskusi kebangsaan di Hotel Atria, Kota Malang, Kamis (13/2). Diskusi diselenggarakan Yayasan Ar Rahma Mandiri Indonesia, Desa Carat, Gempol, Pasuruan.
Workhsop dan diskusi tersebut mengusung tema 'Merajut Kebangsaan dalam Rangka Memperkokoh Persatuan Bangsa'. Hadir sebagai pembicara kunci Deputi VI Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam Ir. Arief P. Moekiyat, M.T., Pangdivif 2 Kostrad) Mayjen TNI Tri Yuniarto, S.A.P., M.Si., M.Tr (Han), Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Zainuddin, Asdep Polhukam Safii, Jamil Wahab, Prof. Ishom, dan undangan unsur tokoh lainnya.
Baca Juga: Anggota DPR RI H. Syafiuddin Ajak Masyarakat Pahami Hubungan antara Lembaga Negara
Arief menjelaskan, ancaman intoleransi di Indonesia sangat nyata. Meskipun berada di level dan konteks yang berbeda-beda. Demokrasi di Indonesia, kata dia, sudah terbuka dan memberi ruang pada perbedaan pendapat. Tujuannya salah satunya adalah untuk menyegarkan semangat masyarakat dalam berbangsa.
"Perbedaan itu jangan jadi benih yang bisa memecah belah persatuan kita. Harus solid. Kita menyambut baik bagi masyarakat yang berlaku toleran dan ramah kepada masyarakat lainnya. Hal itu penting untuk dirajut kembali sesuai dengan tema diskusi ini. Kami mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak lelah mencintai tanah air," ujar dia.
Ada empat narasumber dari berbagai latar belakang. Mereka adalah Abdul Zamil (Kemenag RI), Brigjen Pol Ir Hamli, M.E. (Direktur Pencegahan BNPT), Prof. Dr. Marjono (Direktur Pascasarjana Universitas Brawijaya), dan Dr. H. Sukardi (Akademisi Universitas Merdeka). Acara yang dimoderatori Yatimul Ainun, berlangsung sekitar empat jam. Dialog peserta dan pemateri pun dilakukan secara berisi dan berbobot.
Baca Juga: Bersama Kemenko Polhukam RI, Pemkot Kediri Ajak Media Massa Ciptakan Pilkada Kondusif
Workshop dan diskusi Kebangsaan oleh Kemenag RI bekerjasama dengan Kemenkopolhukam ini dihadiri 250 orang dari unsur jajaran Forkompinda Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, tokoh agama, mahasiswa, dan ormas. (afa/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News