SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Maraknya isu beras plastik yang sempat viral dan beredar di Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, akhirnya menemui titik terang. Isu tersebut dinyatakan tidak benar. Beras yang beredar itu tidak mengandung plastik seperti yang dikhawatirkan masyakarat.
Berdasarkan hasil laboratorium di Jawa Timur, tidak ditemukan unsur plastik yang dikandung dalam beras sampel yang dikirim melalui Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
Menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumenep, Moh. Iksan kepada sejumlah awak media, Jumat (14/2), sesuai hasil laboratorium yang baru diterima Kamis (13/2) kemarin, terhadap beras sampel yang dikirim sejak tanggal 30 Januari lalu, tidak ditemukan mengandung bahan plastik.
"Hasil laboratorium menyatakan tidak ada unsur plastik, namun beras tersebut masuk kategori beras premium sesuai standar yang ditetapkan dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)," terang Iksan usai pertemuan dengan pihak kepolisian dan kejaksaan di kantornya.
Dari hasil laboratorium tersebut, akan disosialisasikan kepada masyarakat di kepulauan Arjasa. Hal itu untuk menjawab keresahan masyarakat yang masih belum mengetahui hasil laboratorium yang dilakukan tersebut.
Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas
Ditambahkan Iksan, untuk teknis penyaluran BPNT berikutnya diserahkan kepada supplier dengan e-warong seperti apa. Apakah beras yang sudah ada itu yang akan disalurkan, atau akan diganti dengan beras lainnya.
"Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengetahui, apakah beras tersebut mengandung plastik atau beras murni," imbuhnya.
Ada empat langkah untuk mendeteksi beras, yang pertama, beras asli jika dimasukkan dalam air akan tenggelam, sedangkan plastik mengambang. Kedua, melalui baunya.
Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon
"Kemudian ada perubahan warna pada air rendaman beras yang merupakan zat karbohidrat berwarna putih. Kemudian dibakar jelas akan kelihatan plastik, dan terakhir bisa dilakukan dengan dimasak bubur. Bila kaku dan keras, berarti plastik. Itulah keempat ciri beras plastik,” pungkasnya. (aln/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News