PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya dalam mengurangi risiko bencana, Pemkab Pasuruan kembali mangajukan beberepa desa untuk diproyeksikan menjadi Desa Tangguh Bencana (Destana). Sehingga, desa/kelurahan diharapkan memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan mengatasi ancaman bencana, serta memulihkan diri dari dampak kerugian bencana.
Menurut Plt Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Tecto, letak geografis wilayah Kabupaten Pasuruan yang terdiri dari wilayah pegunungan, pesisir pantai, menjadikan rentan terjadinya bencana seperti banjir dan longsor.
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
Karena itu, untuk melindungi warga dari ancaman bencana, diperlukan upaya maksimal oleh pemerintah daerah serta desa-desa diharapkan ikut berperan aktif. Untuk mewujudkan itu, pihak BPBD terus menambah/mengajukan Destana di wilayah Pasuruan.
"Jumlah desa tangguh bencana di Kabupaten Pasuruan saat ini berjumlah 8, sedangkan desa yang diajukan untuk jadi desa tangguh bencana ada 2, yakni Desa Prodo Kecamatan Winongan, dan Desa Sidogiri Kecamatan Kraton, serta satu Desa Toyoning kecamatan yang diajukan oleh pihak provinsi menjadi desa tangguh bencana," ungkapnya.
Ia menambahkan, Destana yang sudah terbentuk dan perpengalaman dalam menghadapi bencana tersebar di beberapa kecamatan. Di antaranya, Desa Kedungringan Kecamatan Beji, Desa Tamba’an Kecamatan Bangil, Desa Leduk Kecamatan Prigen, Desa Tambakrejo Kecamatan Kraton.
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
"Pemkab Pasuruan terus berupaya menambah lagi Destana di semua kecamatan secara merata, utamanya di wilayah yang potensi rawan bencana," tambah Tecto.(bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News