Cyrus: Menteri Susi Paling Populer, Kinerja Puan Paling Diragukan

Cyrus: Menteri Susi Paling Populer, Kinerja Puan Paling Diragukan Puan Maharani. Foto: Sidomi.com

BangsaOnline-Lembaga survei Cyrus Network menempatkan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan , sebagai menteri urutan kedua dari empat menteri yang dikenal oleh publik.

"Ada 22 persen responden yang memberikan perhatian kepada putri ketua umum PDIP ini. Namun sayangnya, 12 persen di antaranya menilai sebagai menteri yang tidak memiliki kinerja yang menjanjikan," kata Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi di The Twenty8 Bar & Bistro, Jakarta, Minggu (21/12).

Selain itu, dia mengatakan, dalam hal kinerja kabinet, secara umum masyarakat menilai Kabinet Kerja merupakan kabinet yang biasa saja.

"Yang menilai Kabinet Kerja sebagai kabinet yang bagus dan kompeten kurang dari 50 persen. Namun, yang menganggapnya buruk hanya 8,5 persen. Lebih dari 40 persen responden cenderung netral dalam memberikan penilaian terhadap Kabinet Kerja," ujarnya.

Dia menambahkan, sisanya para menteri yang dianggap kurang dikenal masyarakat dan tidak terlalu terdengar kinerjanya. Sehingga sulit untuk memetakan penilaian publik terhadap para menteri tersebut.

Sebelumnya, empat menteri yang dikenal publik yaitu, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan , Menteri Sosial Khofifah Indar Prawansa, serta Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan.

Yang menarik, hasil survei ini menempatkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sebagai menteri di Kabinet Kerja yang paling melejit popularitasnya di tengah-tengah masyarakat.

Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik

Dalam survei yang dilakukan 1-7 Desember 2014 dengan 1.220 orang responden yang tersebar di 33 provinsi tersebut, Susi mendapat 35 persen suara.

"Sebagian besar mengganggap Susi sebagai menteri yang paling menjanjikan dari sisi kinerja, dan hanya enam persen responden yang meragukan kinerjanya. Padahal namanya baru dikenal menjelang pelantikan sebagai menteri," kata Hasan Nasbi.

Susi populer lewat gayanya yang unik dan kebijakan-kebijakan tegas yang dibuatnya. Terlebih, publik sempat dikagetkan dengan tingkat pendidikan pemilik armada Susi Air itu yang hanya berijazah SMP.

Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi

Prosentase itu sendiri mengungguli perolehan yang didapat oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan 22 persen suara, "12 persen menilai Puan sebagai menteri yang tidak menjanjikan," tukas Hasan.

Tokoh lainnya yang masuk dalam jajaran menteri cukup populer adalah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan.

Survei yang dilakukan secara tatap muka (face to face) ini memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan margin of error mencapai ±3,1 persen.

Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran

Network juga melakukan survei Approval Rating untuk dukungan dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla ( - JK). Berdasarkan survei tersebut, dukungan masyarakat relatif masih kuat.

Survei Cyrus Network dilakukan selama periode 1 sampai 7 November 2014. Ada sebanyak 1.220 responden di 33 provinsi yang dilibatkan dalam survei tatap muka langsung. Margin of error survei kurang lebih 3,1 persen.

Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi, mengatakan masyarakat tidak terlalu terpengaruh oleh kebijakan - JK menaikkan harga BBM bersubsidi. Sebab lebih dari lima puluh persen masih mempercayai pemerintah.

"Sebanyak 70 persen responden yakin bahwa pemerintahan - JK akan membawa perbaikan dan kesejahteraan bagi Indonesia," ungkapnya di Jakarta, Minggu (21/12).

Dia menambahkan, sebanyak 57 persen responden memang menolak kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Namun mereka masih memberi waktu kepada -JK untuk menunjukkan kinerjanya.

Hasan mengungkapkan, kebanyakan mereka ingin melihat kinerja pemerintah selama 100 hari hingga setahun pascapelantikan keduanya. Namun, ini harus menjadi perhatian dari pemerintah. "Posisi - JK masih relatif kuat. Tapi ini warning buat pemerintahan," terangnya.

Sisa waktu yang diberikan masyarakat harus dimanfaatkan secara optimal kepada -JK. Hasan mengatakan - JK harus lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan. Sebab, masyarakat yang tidak memilih - JK cukup besar dan akan bersikap jauh lebih kritis.

"Ini tentu jadi modal kuat pemerintahan - JK untuk tetap percaya diri," katanya.

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO